PROFIL LEMBAGA PERS MAHASISWA
INSTITUT UIN JAKARTA
Sejarah
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)
INSTITUT merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di
lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lembaga ini didirikan tahun 1984
oleh Safari ANS dan rekannya Sudirman Teba yang saat itu berada di bawah koordinasi
senat mahasiswa dengan nama Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) INSTITUT.
Seiring pergantian kepengurusan selama beberapa periode dan berbagai
problematika zaman, lembaga ini pada akhirnya merubah nama menjadi Lembaga Pers
Mahasiswa (LPM) INSTITUT. Nama “INSTITUT” sendiri diambil dari Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, walaupun sudah berubah nama
menjadi universitas islam negeri (UIN) nama INSTITUT tetap dipakai sebagai
identitas organisasi karena nama tersebut telah banyak dikenal masyarakat luas.
Di saat pihak kampus membentuk badan semi otonom berbentuk UKM, LPM INSTITUT memisahkan diri dari koordinasi senat mahasiswa menjadi UKM yang dalam kebijakannya mempunyai kewenangan tersendiri. Dalam perjalanannya INSTITUT berusaha memfasilitasi talenta mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk bergelut di bidang jurnalistik, dan terbukti dari banyak alumninya tersebar di media-media nasional.
Sejak awal berdiri LPM INSTITUT telah berkomitmen untuk tampil mengusung semangat idealisme dalam rangka menyuarakan aspirasi rakyat dengan format yang berpihak terhadap kaum lemah, menjadi penjaga kekuasaan, dan melindungi keutuhan demokrasi dengan menyediakan forum-forum opini publik. Setidaknya tujuan tersebut telah dijalankan LPM INSTITUT dari awal berdiri sampai saat ini baik dalam ruang lingkup kampus maupun nasional.
Kelahiran rezim orde baru saat itu menjadi mimpi buruk bagi pers nasional, berawal dari pembredelan majalah Sendi, pencambutan surat izin terbit 12 penerbit (peristiwa Malari) sampai dengan ditutupnya tiga media besar Tempo, Editor, dan Detik menandai ketidakberdayaan pers dalam memantau kekuasaan. Jadi tidak berlebihan jika dikatakan pers Indonesia dari tahun 1970-1998 semata-mata menjadi corong (mouthpiece) pemerintah dan ikut serta melanggengkan pemerintah. Kewajiban memiliki lisensi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), pendirian wadah tunggal organisasi pers, dan praktik intimidasi terhadap organisasi pers, menjadi faktor keberhasilan rezim Soeharto dalam menghambat arus informasi dan memandulkan potensi pers sebagai kontrol.
Pada waktu itulah amat sulit mengelola media yang berani mengkritik pemerintah, ditambah rezim tersebut mengeluarkan kebijakan sampai tingkat bawah tentang Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) yang mengancam gerakan mahasiswa dan kebebasan pers mahasiswa. Ditengah keadaan mencekam lahirlah LPM INSTITUT yang terbit dalam bentuk Surat Kabar Mahasiswa (SKM) INSTITUT. Dengan semangat perubahan, LPM INSTITUT dan media pers mahasiswa lainnya bergerilya memberitakan kecacatan pemerinah dalam menjalankan UUD 1945 dan demokrasi. Waktu itu pemberitaan INSTITUT berbentuk selembaran kertas yang ditempel di mading-mading kampus dan diberikan kepada masyarakat luas, lalu beberapa tahun kemudian berganti majalah sampai dengan tumbangnya rezim otoriter INSTITUT tak hentinya mengawal lahirnya era demokrasi baru. Keberadaan pers mahasiswa yang saat itu menjadi media alternatif untuk mengawal kekuasaan, menjadikan kebanggaan tersendiri khususnya di kalangan insan persma.
Sejauh ini, sudah cukup lama LPM INSTITUT berkiprah dalam dunia pers mahasiswa, baik dilingkungan pers mahasiswa se-jabotabek maupun dilingkungan pers nasional. Kiprah tersebut setidaknya telah dimulai sejak penerbitan SKM, diikuti berbagai terbitan lain seperti Majalah INSTITUT, Jurnal INSTITIUT, Newsletter INSTITUT, bulletin INSTITUT dan buku.
Di periode kepengurusan sekarang LPM INSTITUT mengkhususkan diri pada empat jenis penerbitan yakni: Website INSTITUT (www.lpminstitut.com), Newsletter INSTITUT, Tabloid INSTITUT, dan Majalah INSTITUT. Dari ke empat terbitan mempunyai jenjang tersendiri sesuai dengan status mahasiswa di INSTITUT.
Jenis terbitan yang pertama adalah Web LPM INSTITUT. Kebutuhan akan kecepatan informasi dan kemudahan dalam mengaksesnya mendorong LPM Institut untuk membuat situs web yang dapat memberikan informasi bermanfaat bagi mahasiswa UIN Jakarya dan masyarakat luas. Website berisikan berita yang mengulas berita-berita ringan seputar kampus dan wilayah jabodetabek, dikerjakan oleh calon anggota sampai dengan menapaki menjadi anggota Institut. Konten yang ada di web www.lpminsitut.com berupa Kabar Kampus yang mengangkat Laporan Utama dan Kampusiana, Nasional yang mengangkat berita nasional (Lapsus) yang mengangkat isu nasional namun masih berhubungan dengan kampus dan Wawancara para tokoh, Rubrik English Edition berisi berita Laporan yang sudah ditranslet, Opini, Resensi Buku, Resensi Film, Rubrik Gaya Hidup yang berisi Tustel, Komunitas, Sosok, Survei, Rubrik Sastra yang berisi Cerpen dan Puisi, dan Kanal Baca dan Unduh terbitan kami.
Tingkatan kedua yakni Newsletter INSTITUT yakni newsletter yang dikerjakan oleh calon anggota setiap ada peristiwa penting di kampus yang perlu diberitakan secara luas seperti orientasi pengenalan akademik kemahasiswaan (OPAK), pemira, dan pemilihan rektor.
Tabloid INSTITUT merupakan jenis terbitan INSTITUT yang diperuntukan bagi anggota dan pengurus sebagai wadah untuk menuangkan gagasan. Pembahasan tema yang diangkat lebih luas cakupannya karena dalam proses liputannyapun membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dalam mengupas sebuah masalah disajikan lebih dalam ketimbang dengan terbitan lainnya yang lebih mengedepankan kecapatan (update). Tabloid INSTITUT saat ini telah konsisten terbit setiap bulan di minggu kedua setap bulannya.
Jenjang terakhir bagi pengurus yang sudah dua tahun menjabat di INSTITUT yakni Majalah INSTITUT. Semenjak kevakumannya pada tahun 2004 lalu, di kepengurusan sekarang INSTITUT mencoba menghidupkan kembali majalahnya yang di proyeksikan terbit setiap satu semester. Berita yang diangkat berisikan isu menyangkut kebijakan pemerintah, keislaman, dan isu-isu besar lainnya.
Visi:
“Menjadi media alternatif yang
independen, idealis, serta sesuai fungsi pers untuk sivitas akademika dan
masyarakat.”
Misi:
- Mencegah interversi dalam bentuk
apapun yang mengancam independensi lembaga.
- Ikut andil dalam mengembangkan
budaya intelektual mahasiswa yang kritis dan idealis.
- Menjembatani aspirasi sivitas
akademika dan masyarakat.
Motto:
Menyuarakan Kebebasan, Keadilan, dan Kejujuran
Kegiatan
Rutin LPM INSTITUT:
Training Pers Institut (TPI)
TPI adalah pendidikan yang
diselenggarakan LPM INSTITUT untuk para mahasiswa yang ingin menjadi anggota
INSTITUT, jangka waktu pendidikan selama 1 bulan yang kemudian dilanjutkan
praktik langsung di lapangan. Untuk para pengisi materi di datangkan dari media
nasional termasuk para alumni INSTITUT yang telah berkiprah menjadi wartawan
nasional.
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL)
Setelah melewati TPI jenjang
pendidikan selanjutnya PJTL, materi yang diberikan PJTL lebih tinggi
tingkatannya, jika di TPI calon anggota diberikan materi-materi dasar tentang
jurnalistik maka di PJTL materi yang diberikan seperti Jurnalisme Investigasi,
Jurnalisme sastrawi, Survive Jurnalism, Dll.
Pelantikan Anggota LPM INSTITUT
Pelantikan anggota INSTITUT
dilaksanakan manakala para calon anggota telah melewati jenjang
pendidikan selama satu tahun. Tempat pelantikan biasanya dilakukan di luar
kampus.
Studi Banding Persma Daerah
Untuk menjalin silaturrahmi antar
persma se-Indonesia LPM INSTITUT setiap tahunnya mengadakan study banding antar
daerah. Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat terutama bagi anggota baru untuk
mengenal lebih luas tentang dunia pers mahasiswa di luar organisasinya sendiri,
selain itu ada hal positif lainnya yakni bisa saling bertukar pikiran tentang
budaya, pendidikan, dan jenis terbitan yang ada di organisasi masing-masing.
Studi Banding Persma Jakarta
Kegiatan studi banding antar persma
Jakarta dilakukan untuk mempererat tali silaturrahmi serta untuk mengetahui
sistem dalam pers tersebut. kegiatan ini dilaksanakan setelah menjadi anggota
INSTITUT.
Studi Banding Media Nasional
Untuk menambah khazanah keilmuan
tentang jurnalistik LPM INSTITUT mengadakan studi banding ke media nasional
seperti Kompas, Gatra, Okezone, Tempo dan media nasional lainnya.
Diskusi
Diskusi dilakukan seminggu sekali,
tema yang diangkat dalam diskusi akan disediakan oleh pengurus yang membidangi
kajian, selain itu tidak menutup kemungkinan isu juga dapat disesuaikan dengan
kesepaktan bersama.
Forum Keluarga Besar LPM INSTITUT
Forum ini dihadiri oleh seluruh
keluarga besar LPM INSTITUT dari pendiri sampai anggota baru. Acara ini
biasanya dilakukan satu tahun sekali bersamaan dengan buka puasa bersama yang
diadakan INSTITUT.
Penerbitan
LPM INSTITUT memiliki beberapa
jenis penerbitan yang setiap jenis terbitannya memiliki cirikhas tersendiri
baik dari segi layout maupun isinya. Empat jenis terbitan berupa: Tabloid,
Newsletter Institut, Web INSTITUT, dan Tuins (berita untuk calon anggota).
Dies Natalis LPM INSTITUT
Hari ulang tahun LPM INSTITUT yang
bertepatan pada malam natal (24 Desember).
Forum Pers Mahasiswa Se-Jakarta (FPMJ)
Perkumpulan ini diikuti oleh pers
mahasiswa yang terdiri dari beberapa kampus di Jabodetabek.
Musyawarah Tertinggi INSTITUT (Musti)
Musti dilaksanakan setiap akhir
periode kepengurusan untuk menentukan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD ART) serta untuk memilih pemimpin umum yang akan menjabat periode
berikutnya.
Musyawarah Luar Biasa (Muslubi)
Muslubi dilakukan dipertengahan
periode kepengurusan untuk mengambil keputusan penting organisasi. Misalnya
penentuan arah kebijakan baru, pengevaluasian program kerja, dan pergantian
posisi kepengurusan.