Sejumlah
pengurus unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan organisasi kemahasiswaan (ormawa)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menggelar audiensi di Aula Madya
Lantai 1, Selasa (16/11) kemarin. Audiensi tersebut dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Arief
Subhan, dan sejumlah pejabat Bidang Kemahasiswaan lain.
Dalam audiensi,
perwakilan mahasiswa menuntut pemasangan kamera pengawas di setiap ruangan,
penambahan jam kegiatan, kebutuhan inventaris, serta meminta pihak kampus untuk
membenahi persoalan birokrasi. Tuntutan yang masih dipertimbangkan adalah
penambahan jam kegiatan nonakademik dan permintaan kegiatan UKM yang dilakukan
secara tatap muka.
Sejumlah
pengurus UKM mengaku bahwa kegiatan mereka sejauh ini tidak berjalan maksimal karena
dilakukan secara online. Mereka juga
mengeluhkan kinerja bidang kemahasiswaan, disampaikan Ketua Dema UIN Jakarta,
Pebri Nurhayati. “Kami meminta penambahan jam kegiatan setiap UKM sampai pukul
11 malam, dikarenakan pagi sampai sore adalah kegiatan akademik kampus,” ujar
Pebri ketika menyampaikan poin-poin tuntutan.
Seluruh UKM dan ormawa
mengaku siap melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan dan pembatasan
kehadiran. Namun, pihak Kemahasiswaan berdalih masih menggodok perkara tersebut
dengan pertimbangan: belum ada ketetapan yang membolehkan kegiatan nonakademik dilakukan
secara tatap muka. Sementara itu, jika surat keputusan tersebut telah terbit,
maka UKM boleh memanfaatkan fasilitas selama 24 jam jika aturannya telah terbit
dan mendapatkan izin.
Selain itu, pihak Kemahasiswaan juga masih
enggan mengizinkan penambahan jam kegiatan karena dinilai berpotensi memicu
keramaian di sekretariat, disampaikan Kepala Subbagian Bina Bakat dan Mahasiswa,
Arief Arianto Aryadi. Ia juga mengeluhkan ulah mahasiswa yang suka menginap di
sekretariat. “Sekretariat dibuat untuk kegiatan, bukan sebagai kos-kosan
mahasiswa,” cetus Arief.
Soal permintaan
pemasangan kamera pengawas dan pengadaan inventaris, kampus dikabarkan bersedia
mengabulkan permintaan tersebut. Selama ini, kegiatan-kegiatan ormawa kerap
terhambat karena kinerja bidang keuangan kampus dinilai kurang sigap dalam
menyiapkan anggaran. Persoalan birokrasi itu diakui Arief kerap menjadi
penghambat yang membuat kinerja bagiannya tersendat.
Sementara Arief
Subhan, Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, mengaku menyambut positif audiensi ini. “Adanya audiensi ini, kinerja
bidang kemahasiswaan akan sangat terbantu, karena di masa pandemi kegiatan
nonakademik lebih berpengaruh daripada kegiatan akademik,” ujar Arief.
Saat ditemui
Institut di akhir pertemuan, Syawal,
koordinator audiensi, berharap dari pertemuan itu aspirasi sejumlah ormawa
didengar pihak kampus, sehingga menurutnya, hal itu bisa membantu meningkatkan
prestasi mahasiswa. “Semoga semua aspirasi yang kita sampaikan bisa didengarkan
oleh pihak kampus, khususnya rektor Amany lubis, karena UKM dan ormawa juga
bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik,” pungkas
Syawal.
NDA, MNW