Situ Rawa Gede merupakan salah satu tempat wisata air yang terletak di Kampung Bojong Menteng, Kota Bekasi. Wisata ini menawarkan sensasi liburan yang seru dengan
pemandangan alam yang sangat menyejukkan. Selain itu, Situ Rawa Gede menyajikan spot-spot foto serta
wahana air yang dapat dicoba oleh para pengunjung seperti perahu, sampan bambu, dan sepeda air.
Awalnya, tempat ini menjadi tempat resapan dan pembuangan air, keruh akibat banyaknya limbah. Kawasan sekitarnya pun
kumuh tak terawat serta penuh oleh sampah. Menurut salah seorang Pengurus Wisata Situ Rawa
Gede Anshori, limbah pabrik sangat mendominasi rawa ini hingga banyak ikan sapu-sapu saja mati. “Padahal, ikan sapu-sapu itu paling kuat di kawasan yang keruh,” kata Agus saat ditemui langsung, Minggu (22/10).
Suatu hal yang unik, Situ Rawa Gede berangkat dari kehawatiran
pemuda setempat akan pencemaran yang terjadi di daerah tersebut. Mereka berkumpul
sebagai Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) dan berinisiatif memperbaiki
ekosistem yang rusak. Menurut Agus yang
juga tergabung pada KPPL tersebut, para pemuda awalnya merupakan anggota
majelis taklim yang kemudian memiliki satu tujuan untuk memperbaiki lingkungan Situ Rawa Gede yang tercemar.
Dengan bermodal satu perahu
dorong, KPPL membersihkan sampah dan
limbah yang ada di kawasan danau. Namun, tak jarang warga setempat yang
tertarik untuk menaiki perahu tersebut. Untuk itu, warga dikenakan tarif delapan botol air mineral bekas
jika ingin menaikinya. Botol-botol bekas tersebut kemudian KPPL manfaatkan untuk menghias lingkungan sekitar rawa.
Kepedulian mereka tak hanya sampai di situ. KPPL juga mendirikan saung untuk
berjaga di malam hari. “Takut masih banyak oknum tak bertanggung jawab membuang limbah ke sini lagi,” ungkap Agus. Pembenahan terus dilakukan sedikit demi sedikit untuk mempercantik kawasan danau. Taman-taman, perahu, dan anjungan pengunjung turut menambah estetika Situ Rawa Gede.
Selama tiga tahun berjalan sejak 2018, KPPL terus melakukan penataan sehingga kondisi danau seluas 7,3 hektar ini pun
semakin bagus dengan aliran air yang berangsur membaik. Semakin banyak pula warga sekitar yang tertarik mengunjungi tempat tersebut. Kesan kumuh yang pernah melekat hilang, terganti
oleh lingkungan yang asri. “Awalnya, kami tak
memiliki maksud dan tujuan untuk menjadikan
tempat ini sebagai destinasi wisata. Namun karena banyak warga dari dalam
maupun luar kota yang berdatangan, kami
pun membukanya untuk umum,” ujar Agus.
Kini, Situ Rawa Gede mulai ramai dikunjungi, khususnya ketika akhir pekan. Tak hanya berasal
dari Kota Bekasi, banyak pula pengunjung yang berasal dari luar kota seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung. Ialah Rifai, salah seorang pengunjung dari luar kota yang
tampak datang pada Minggu (22/10). Menurutnya, destinasi wisata ini tak perlu
merogoh kocek terlalu banyak. “Tempatnya juga sejuk, lumayan buat refreshing. Penasaran juga sama tempat ini,” imbuh Rifai, Minggu (22/10).
Situ Rawa Gede buka dari pukul 6 pagi hingga 6 sore. Pengunjung tak dipungut biaya tiket masuk, biaya parkir pun
hanya lima ribu rupiah bagi yang membawa kendaraan. Sedangkan bagi yang ingin mencoba wahana air
pengunjung dikenai biaya
sepuluh ribu rupiah untuk orang dewasa dan lima ribu rupiah untuk anak-anak.
Kehadiran Situ Rawa Gede sebagai destinasi wisata juga membangun perekonomian
warga sekitar. Banyak dari
mereka yang mengelola Usaha Mikro Kecil Menengah seperti warung makan di area wisata. Selain itu, fasilitas musala
serta toilet pun turut menambah rasa nyaman pengunjung yang datang.
AAR