Seperti
namanya, Alas Purwo memiliki arti Hutan Pertama. Tak hanya misterius, Alas
Purwo juga menawarkan keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan.
Membahas
kekayaan serta keindahan alam wilayah Jawa Timur memang tiada habisnya. Seperti
salah satu kabupaten yang terletak di provinsi tersebut, yakni Banyuwangi
ternyata menyimpan segudang surga tersembunyi. Daerah yang tepat berada di
penghujung timur Pulau Jawa ini juga dijuluki Sunrise of Java. Bukan
sekadar gelar, Banyuwangi memang memiliki beragam wisata yang memanjakan mata.
Sebut saja Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah dan Taman Nasional Alas Purwo.
Berbicara
mengenai Alas Purwo, ketika orang mendengar tempat tersebut pasti kesan yang
melekat adalah hal mistis beserta kisah misterinya. Tidak dapat dipungkiri
hutan yang berstatus sebagai taman nasional ini memang menjadi hutan tertua di
Pulau Jawa. Namun, menyampingkan hal-hal magis yang terdapat di sana, Alas
Purwo dapat dijadikan destinasi yang wajib dikunjungi ketika berada di
Banyuwangi.
Dari
Jakarta, perjalanan
menuju Alas Purwo dapat ditempuh
dengan jalur udara menuju Bandar Udara Internasional Banyuwangi. Selain dengan
mengunakan pesawat udara, perjalalan
ke Banyuwangi juga bisa ditempuh dengan perjalanan
darat seperti menggunakan Bus atau Kereta Api. Hanya saja, waktu tempuh akan lebih lama jika
menggunakan transportasi darat.
Untuk
mencapai objek wisata Alas Purwo, wisatawan dapat melanjutkan dengan moda
transportasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari pusat kota wisatawan
harus menempuh sekitar dua jam perjalanan untuk sampai di pintu masuk Taman
Nasional yang berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo ini.
Suasana
seram langsung dirasakan ketika pertama memasuki kawasan Alas Purwo.
Pohon-Pohon besar ditambah dengan suara hewan yang saling bersautan cukup
membuat bulu kuduk merinding. Meskipun berada di tangah hutan belantara, di tengah Pandemi Covid-19
pengelola Taman Nasional Alas Purwo juga menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. Setelah mencuci tangan, hanya dengan membayar tiket sebesar Rp5.000 per orang
maka pengunjung bisa langsung menikmati keindahan Alas Purwo.
Tidak
hanya hutan dengan pepohonan yang rimbun saja, Taman Nasional Alas Purwo pun
menyuguhi objek wisata berupa Padang Savana Sadengan. Di savana tersebut,
pengunjung dapat seolah merasakan suasana khas Afrika. Dengan
rerumputan yang membentang luas dan hewan liar yang berkumpul mencari makan
menjadikan pengalaman serasa di Afrika semakin nyata. Dari pintu masuk Taman Nasional, pengunjung hanya
perlu waktu sekitar dua kilometer menyusuri rimbunnya
hutan dengan pepohonan yang menjulang tinggi untuk sampai ke Padang Savana ini.
Di
area Padang Savana, satwa liar seperti
sapi, banteng, rusa dan merak dibiarkan berkeliaran secara bebas. Namun,
pengunjung tidak serta merta dapat melihat satwa liar tersebut secara dekat.
Pengelola juga membuat pagar pembatas karena pengunjung tidak diperkenankan
memasuki area savana tanpa didampingi petugas. Hal itu dilakukan demi
melindungi satwa liar dan keselamatan pengunjung. Tapi jangan khawatir,
pengunjung dapat menikmati pemandangan dari sebuah menara pandang berlantai
tiga yang disediakan.
Setelah
puas menikmati objek wisata Sadengan, pengunjung dapat langsung melanjutkan ke
pantai Pancur. Dari Sadengan ke Pantai Pancur, pengunjung akan menemukan hutan
yang lebat membentang sepanjang jalan baraspal. Lebatnya hutan ditambah
pepohonan bambu yang saling bergesekan menciptakan suara yang khas. Tak
mustahil jika ada hewan buas yang sedang mengawasi dibalik rimbunya Hutan. Pantai Pancur merupakan pos pemberentian terakhir di
Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Pancur memiliki pasir putih dan sedikit
berbatu.
Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi Taman Nasional Alas
Purwo disarankan untuk datang ketika pagi hari agar dapat menikmati beragam objek wisata
didalamnya. Apalagi Taman Nasional Alas Purwo tutup pada pukul empat sore dan
ketika tutup pengunjung harus segera meninggalkan lokasi. Tentunya
karena suasana di kawasan hutan sangat gelap dan berbahaya mengingat banyaknya hewan liar.
Salah satu pengunjung Taman Nasional Alas purwo Dian Annisa
mengaku sangat puas karena sekarang ini Taman Nasional Alas Purwo sudah
menerapkan Protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Seperti
fasilitas tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih. Ia juga berharap
kedepannya, wisatawan turut menjaga keasrian Taman Nasional Alas Purwo dengan
tidak membuang sampah sembarangan. “Semoga makin banyak wisatawan, mereka juga
harus menjaga lingkungan dan berkunjung dengan sopan,” ujar Dian Annisa (8/11).
Aldy Rahman