Sebuah
tweet muncul di akun Twitter @Askrlfess—salah satu layanan tweet
otomatis untuk pengguna Twitter—membawa nama Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam Tweet tersebut, seorang
pengguna Twitter mencari seorang Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
UIN Jakarta atas dugaan tindak penipuan.
Tweet tersebut kemudian mendapat banyak balasan dari warga internet.
Beberapa di antaranya ialah para korban yang dengan gamblang menyebutkan nama oknum terduga penipuan
(ZZT) yang ternyata berasal dari Program Studi Ilmu Politik. Jumlah korban yang cukup banyak membuat mereka membentuk tim
khusus untuk mencari informasi dan keberadaan ZZT. Kemudian dari sana, para
korban pun mengetahui informasi-informasi tersebut.
ZZT diketahui memiliki usaha toko online yang menjual album dan barang dagang lainnya terkait grup musik asal Korea Selatan. Berdasarkan pernyataan korban, ZZT awalnya terpercaya dalam jual beli
barang dari negeri
ginseng tersebut. Akan tetapi pada pertengahan 2020, ZZT pun hilang kontak dan berhenti memberikan kabar terkait barang yang sudah dibeli
oleh para korban.
Korban dengan nama pengguna @marklitron tersebut mengaku, hampir tiga
ratus orang dengan jumlah uang ratusan
juta telah ditipu oleh ZZT. “Jadi kemungkinan, barangnya
tidak dipesankan
atau terlalu lama di gudang pengiriman Korea Selatan. Akhirnya, barang-barang
itu ikut terlelang dan gaib entah di mana,” ujarnya ketika diwawancara melalui pesan
langsung Twitter, Jumat (4/12).
Namun demikian, pihak
kampus sendiri belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini.
“Fakultas sedang melakukan pengecekan. Kami belum bisa
memberikan informasi apapun,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP Badrus Sholeh saat dimintai keterangan melalui WhatApp, Jumat (4/12). Bahkan,
hal yang sama juga diungkapkan oleh Dekan FISIP Ali Munhanif. Ia mengaku bahwa telah mendengar kasus tersebut, tetapi masih belum mengetahui detailnya.
Menurut teman sekelas ZZT bernama Lilis Ratnasari, kasus
tersebut juga sempat menjadi bahasan di lingkungan FISIP. Akan tetapi kini, ia
mengakui bahwa isu tersebut sudah tenggelam dan tak lagi menjadi perbincangan.
“Selama kuliah online rajin masuk kelas,” ungkap Lilis, Rabu (2/12). Namun
sampai berita ini
dipublikasikan, belum ada tanggapan dari ZZT yang telah Institut hubungi dan mintai keterangan melalui WhatsApp.
FR, JRA