Forum Lenteng sebagai komunitas yang bergerak dalam bidang kesenian turut berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan akan seni dan budaya di kalangan masyarakat. Melalui media film, kesenian Indonesia semakin berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan tetap bertahan hingga generasi saat ini.
Indonesia memiliki beragam kesenian,
sosial, dan budaya yang khas dan penting untuk dilestarikan agar tak hilang
ditelan masa. Melihat kondisi ini, Forum Lenteng memiliki peran penting dalam
mengembangkan kesenian dan budaya Indonesia melalui media film. Komunitas Forum
Lenteng menampung masyarakat, seniman, atau penulis yang sebagaian besar merupakan
pecinta seni dan film. Komunitas ini terbentuk sebagai tempat untuk mempelajari
seni, media, sosial budaya, dan film.
Komunitas Forum Lenteng didirikan pada 2003 oleh mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yakni Hafiz, Otty
Widiasari, Andang Kelana, dan teman-teman dari mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (IISIP) IKJ. Bermula dari membentuk Ruangrupa, yaitu artists
initiative atau inisiatif seniman seni rupa kontemporer hingga dibentuk Forum Lenteng dengan diketuai Hafiz. Mulanya, ide mendirikan komunitas ini sebagai bentuk respon dari adanya kebebasan untuk membentuk komunitas dan kebebasan
media pers pasca reformasi 1998, dimana media pada awalnya berada di bawah kontrol pemerintahan.
Forum Lenteng ini lebih berfokus pada bidang film, video, dan
kepenulisan. Komunitas yang didirikan oleh mahasiswa IKJ ini memiliki program
yang beragam, namun masih terikat oleh cabang-cabang seni. Kegiatan yang diselenggarakan diantaranya 69 Performance Club yaitu studi dan berkarya
seni dalam bentuk performa, Milisifilem atau membuat
karya rupa, video, dan film. Kemudian terdapat
program menulis di Akumassa dan
menulis kritik film di Jurnal Footage. Selain itu, juga ada Belajar
Sinema Indonesia yang mempelajari sejarah sinema Indonesia serta La Jetee yang mempelajari sinema dunia.
Acara terbesar sebagai ajang tahunan dalam Forum Lenteng ialah International Documentary and Experimental
Film Festival atau biasa disebut ARKIPEL. Acara ini berupa festival film yang
melibatkan seluruh anggota Forum Lenteng dalam pelaksanaannya. Dalam festival
film ini terdapat berbagai kegiatan diantaranya, pemutaran film, diskusi
publik, dan kajian sosial.
Sejak 2017, masyarakat atau pemuda yang
ingin berpartisipasi dalam komunitas Forum Lenteng harus terlebih dahulu
mengikuti program Milisifilem. Selama enam bulan mengikuti program Milisifilem
ini, mereka akan mempelajari pengetahuan dasar seperti sejarah seni rupa dan
film.
Menurut salah satu anggota Forum Lenteng
Dhuha Ramadhani, hingga saat ini total anggota yang aktif dalam Forum Lenteng
sekitar 30 sampai 40 orang dan pendaftar Milisifilem biasanya sekitar 15 orang. “Nantinya juga
akan berkurang dengan seleksi alam, karena memang diminta komitmen dan
energinya cukup besar untuk belajar,” ujarnya ketika diwawancarai via WhatsApp
Minggu, (15/11).
Dhuha menambahkan, Selama pandemi hampir semua aktivitas fisik dalam komunitas yang memerlukan tatap muka beralih menjadi kegiatan online. Kemudian untuk membangun awareness
di publik, mereka pun membuat pameran-pameran secara online melalui Instagram
@forumlenteng. “Tidak terlalu terkendala juga sebetulnya, cuman perlu adaptasi
saja,” tambah Dhuha.
Menurut Dhuha selama menjadi anggota Forum
Lenteng, dia mendapat berbagai pengetahuan, referensi untuk skripsinya, dan
mengetahui cara melihat film dengan sudut pandang lebih politis. Terlebih
setelah mengikuti Milisifilem, ia jadi bisa melihat lebih dalam
karya-karya seni. “Untuk kedepannya, sangat menunggu keterlibatan anak-anak
yang lebih muda atau segenerasi saya dalam ranah ini,” pungkasnya.
Roshiifah Bil Haq