Salah satu kegiatan yang lagi-lagi
terdampak Covid-19 tidak adalah Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK).
Tahun ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
melaksanakan PBAK yang rasanya berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk pertama
kalinya, mahasiswa baru (maba) di hampir seluruh perguruan tinggi harus
melaksanakan orientasi studi dan pengenalan kampus secara dalam jaringan
(daring).
PBAK Online 2020 telah dijadwalkan
selama empat hari, Rabu—Sabtu (9—12/9). Kegiatan tersebut akan maba ikuti melalui Zoom pada pukul
08.00 hingga 12.00 setiap harinya. Meskipun diadakan secara daring, peserta
tetap harus mengikuti ketentuan berpakaian yang telah ditetapkan, seperti
kemeja berwarna putih, celana atau rok hitam, serta kerudung hitam bagi
mahasiswi.
Mengusung tema “Bersama UIN Jakarta
Sukses Studi dan Berkarya Menghadapi Era Baru”, Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Masri Mansoer ditunjuk sebagai Ketua Panitia PBAK Online
2020. Namun ia menuturkan, Surat Keputusan (SK) terkait hal tersebut belum
dikeluarkan. “Ya, SK-nya belum ada,” katanya melalui Whatsapp, Selasa
(1/9).
Lebih lanjut menurut Masri, Kepanitiaan
PBAK akan melibatkan pihak universitas, Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas
(Dema-U) dan Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U). Namun, Bidang Kemahasiswaan
Dema-U Tiaz Tahdzib mengatakan, pihaknya hanya sebatas membantu pihak universitas.
Dema-U yang berwakilkan 15 orang bertugas membuat video profil Dema-U sedangkan
sisanya pihak Event Organizer (EO)-lah yang mengurus. “Kita dari Dema-U
diminta pihak Universitas untuk membantu, tapi memang secara teknis serta tugas,
poksi, dan fungsinya tidak diarahkan membantu apa,” tutur Tiaz Tahdzib, Jumat
(4/9).
Hal senada juga disampaikan Ketua Dema UIN
Jakarta Sultan Rivandi. Setujunya, PBAK memang akan diurus oleh EO. Mulai dari
jadwal, pemateri, dan tema. Bahkan, ketua pelaksananya dari pihak rektorat.
Maka dari itu menurutnya, kendali sepenuhnya ada di Rektor UIN Jakarta.
Sultan menambahkan, sebenarnya Dema-U sendiri
sejak akhir Juli hingga awal Agustus telah mengajukan rapat mengenai PBAK
bersama kemahasiswaan. Akan tetapi, rapat baru dilaksanakan pada Selasa (25/8).
Itu pun, rapat hanya sekedar sosialisasi dan memberikan ruang Sema, Dema, dan Unit
Kegiatan Mahasiswa untuk membuat video profil. “Memang semua dikendalikan
pimpinan sekarang. Di tengah situasi seperti ini, kita akan memaksimalkan ruang
yang bisa kita maksimalkan,” ujar Sultan, Selasa (1/9).
PBAK Tingkat Fakultas
Progres dari kepanitiaan PBAK Fakultas sendiri tentunya memerlukan banyak
penyesuaian. Salah seorang Panitia PBAK Fakultas Syariah
dan Hukum (FSH) bernama Mega menginformasikan, beberapa minggu terahir ini lebih intens mengadakan rapat
bersama pihak dekanat dan komunikasi dengan pihak maba.
Sedangkan tanggapan dari salah satu Organizing
Committee (OC) PBAK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Muhammad Nur Qolbi
menjelaskan, persipan PBAK kali ini masih terdapat beberapa kendala. “Kendala pasti ada karena belum terbiasa melakukan dengan sistem daring, tapi untuk perkembangannya alhamdulillah sudah hampir matang,” terangnya, Sabtu (5/9).
Hal tersebut senada dengan ketua PBAK Fakultas
Sains dan Teknologi Faiz bahwa setiap
panitia seakan tidak memiliki gambaran untuk
patokan PBAK daring ini terutama masalah teknisnya. Ia berkata, para panitia seperti
dipaksa beradaptasi dan harus memahami teknis dengan segala teknologinya. “Namun dari situ, kita banyak mendapat ide out of the box, membangun bersama PBAK daring menjadi maksimal,” jelas Faiz, Sabtu (5/9).
Lain halnya dengan tanggapan yang datang dari Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Sani Irsyadi. Sani mengungkapkan, PBAK secara daring akan kurang efektif karena panitia tidak dapat langsung berproses. Segala sesuatunya tentunya dibatasi jadi
kordinasinya pun lebih sulit karena terhalang pandemi. “Semoga saja ke depannya tidak ada lagi PBAK daring. Susah,” tegasnya.
Tanggapan dari salah satu mahasiwa baru
FSH Maria Ulfa, persiapan PBAK Online berjalan sangat baik. Ia mengaku, pihak panitia sebagai pembimbing pun sangat ramah. “Kendala mungkin ada, tapi semua aman terkendali. Semoga PBAK besok sukses berjalan dengan lancar,” harap Maria, Minggu (6/9).
Aldy Rahman & Fitha Ayun Lutvia Nithaa