Kepala
Bagian Perencanaan UIN Jakarta Kuswara angkat bicara mengenai pernyataan Amany
tersebut. Kuswara mengungkapkan bahwa dana sejumlah Rp1 miliar
tersebut adalah jumlah keseluruhan. Masing masing fakultas memiliki anggaran
yang bervariasi. Bahkan ada fakultas yang hanya menganggarkan sejumlah
Rp20.000.000 untuk bantuan kuota. “Bantuan dana 1 miliar
itu untuk keseluruhan fakultas dan unit,” paparnya kepada Institut, Rabu (12/8).
Selain
itu, Kuswara juga menambahkan bahwa para civitas academica yang lain
seperti dosen dan staf UIN Jakarta juga membutuhkan bantuan kuota untuk work
from home. Hal ini demi berlangsungnya kelancaran dalam penginputan data.
Ia bahkan terang terangan mengungkapkan bahwa unit perencanaan memiliki
anggaran sebesar Rp3.000.000 untuk bantuan kuota. “Anggaran unit lain pun
sama, sesuai kebutuhan,” jelasnya dalam wawancara via Whatsapp, Rabu (12/8).
Pernyataan
Kuswara bahwa tiap tiap fakultas memiliki anggaran yang bervariasi diperkuat
oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Suparto. Suparto
membenarkan adanya bantuan dari Pimpinan UIN Jakarta untuk diberikan kepada
mahasiswa di setiap fakultas. “Saat ini saya sudah meminta Wakil Dekan 3 untuk
segera mendata berapa banyak mahasiswa yang mendapat bantuan pulsa," terangnya,
Kamis (13/8).
Menanggapi
pernyataan Rektor Amany, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Bahasa Arab Dzuhrotun Nisa' mengharapkan agar bantuan tersebut dapat
merata untuk seluruh mahasiswa. Selain itu ia juga berharap kuota gratis bisa
dipakai untuk mengakses semua aplikasi pendukung Perkuliahan. “Semoga saja
benar, ya,
dana sebesar itu untuk kuota seluruh mahasiswa tanpa terkecuali,” harap Nisa,
Jumat (14/8).
Sama
halnya dengan Nisa, Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Riska berharap agar pernyataan
Rektor Amany benar dan bantuan kuota dapat dibagi secara merata untuk
mahasiswa. “Semoga saja benar buat kita, dibagi merata dan kuotanya bukan cuma
buat akses AIS," pungkas Riska, Jumat (14/8). Sedang sampai saat ini, Institut belum mendapat jawaban dari Rektor Amany mengenai kejelasan dana 1 miliar tersebut.
Nurlailati Qadariah & Fitha Ayun