Kecelakaan lalu lintas kerap menjadi salah satu penyebab utama
kematian di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu di antaranya
ialah karena kesalahan manusia. Kurangnya kedisiplinan dalam berkendara hingga
kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai berkendara sesuai aturan,
menjadikan salah satu penyebab kecelakaan tidak dapat dihindari. Kondisi
tersebut juga dikarenakan kurangnya kesadaran dalam menggunakan transportasi
umum.
Dilansir dari kompas.com, menurut data dari Korlantas Polri jumlah korban
kecelakaan dari 31 Desember 2018 hingga 31 Maret 2019 pun tecatat mencapai 28.238
kasus. Sementara itu, sepeda motor masih menjadi jenis kendaraan yang berkontribusi
paling banyak dalam kecelakaan lalu lintas. Pada tahun 2018 lalu, angkanya
mencapai 36.481 kejadian. Sedangkan pada periode yang berjalan tahun 2019 ini,
mencatat 5.277 kecelakaan.
Kecelakaan pada dasarnya bisa menimpa siapapun, termasuk mahasiswa.
Seperti kecelakaan yang terjadi baru-baru ini dan menyebabkan mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
Nurul Faqih meninggal dunia. Korban kecelakaan karena tertabrak oleh motor lain
dari arah berlawanan.
Memang, kecelakaan lalu lintas tak jarang berada di usia produktif dengan
rentang usia 15 hingga 24 tahun. Perilaku remaja dalam berkendara di jalan raya
juga kerap melanggar lalu lintas dan riskan celaka. Misalnya dengan berboncengan
hingga tiga orang, tidak mengenakan helm, mengemudi melawan arus, menerobos
lampu merah dan kebut-kebutan di jalanan.
Banyak faktor yang mendorong kecelakaan lalu lintas, dari aspek
insfrastruktur seperti permukaan jalan yang berlubang, kurangnya pencahayaan. Adapun
faktor alam seperti cuaca turut berpengaruh terhadap jalanan, ini berdampak
pada jalan yang menjadi licin sehingga tak sedikit pengendara yang tergelincir.
Kondisi fisik dan mental seseorang yang belum matang dan mengakibatkan
kelailaian juga kerap menjadi faktor lain seseoorang mengalami kecelakaan.
Maraknya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh faktor
emosional biasanya menimpa mereka yang masih remaja. Kebanyakan remaja sulit
mengontrol emosi, apalagi usia-usia remaja merupakan usia dimana seseorang mempunyai
kecenderungan bersikap untuk memperlihatkan keunggulan atau kelebihan kepada
orang lain, terutama kepada lawan jenis. Menurut psikolog Ayoe Sutomo masa
remaja merupakan masa transisi secara fisik, peran sosial, dan emosional. Di
waktu tersebut, umumnya setiap remaja mencari jati diri dan menghadapi
tantangan.
Jumlah kecelakaan yang menimpa pengguna kendaraan bermotor juga dapat
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi
umum. Bagi sebagian masyarakat terutama mahasiswa,
menggunakan kendaraan pribadi dirasa lebih efektif ketimbang dengan menggunakan
kendaraan umum. Hal tersebut karena kendaraan umum sangat identik dengan berdesak-desakan
dan estimasi waktu yang tidak dapat dijangkau.
Adapun, transportasi yang dirasa kurang layak seperti kurangnya
integrasi antar angkutan yang satu dengan yang lain, kenyamanan dan keselamatan
semakin mendorong mahasiswa untuk beralih kepada transportasi pribadi. Ini
kemudian menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk
menjadikan transportasi umum yang dapat menjangkau setiap tempat tanpa
mengabaikan kenyamanan penumpang. Dengan begitu jumlah kecelakaan kendaraan
bermotor yang terjadi di jalan raya dapat dicegah dengan tersedianya
transportasi umum yang layak dan memadai.
AR
AR