Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
Syahid Komisaris Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah menggelar Interractive Talkshow pada Senin (7/10) lalu.
Acara ini bertempat di Ruang Teater 1 Lantai 5 FEB dan dihadiri sekitar
puluhan peserta. Menurut Ketua Pelaksana Seminar LDKS FEB
Bimo Finca Azvy, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan LDK Syahid kepada para
mahasiswa baru terkhusus mahasiswa FEB. “Sekaligus untuk menyambut mahasiswa
baru,” ujar Mahasiswa FEB Semester 3 itu, Senin (7/10).
Interractive Talkshow yang bertajuk Meet and Greet
LDKS FEB 2019 tersebut terbuka untuk seluruh mahasiswa UIN Jakarta Mengusung tema Forming Millenials
to be Joyful, Active, and Innovative with Islamic Value, seminar ini
diharap dapat memberikan wawasan khususnya bagi anak muda yang ingin terjun ke
dalam industri kreatif seperti Youtube, tetapi tetap mempertahankan
nilai-nilai ke-Islaman. Dalam seminar ini, LDK Syahid FEB mengundang seorang pengusaha
dan Youtuber Islami ternama Dodi Hidayatullah.
Terkait industri kreatif, pengisi
acara Dodi Hidayatullah—akrab disapa Kang Dodi—menyinggung soal
perkembangan media digital masa kini. Menurutnya, internet membuat setiap
orang bisa melakukan apa pun dengan mudah, khususnya dalam menyebarkan arus
informasi. “Kemudahan akses internet adalah kabar gembira buat kita,” ujar Dodi kepada para peserta seminar,
Senin (7/10).
Namun Dodi juga mengatakan, seiring dengan
mudahnya akses terhadap media sosial, maka setiap orang memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan apapun tanpa memikirkan dampak yang nantinya ditimbulkan. Dodi
mengomentari konten-konten yang bertebaran di media sosial khususnya Youtube.
Ia menyebut bahwa masih banyak konten negatif bagi kalangan
remaja. “Demi viral, jadi tidak bermoral,” tegas pria berusia 33 tahun tersebut.
Selain itu, Dodi pun menceritakan pengalamannya selama menggeluti
industri konten kreatif. Menurutnya, konten-konten positif yang bertebaran terkhusus
di Youtube saat ini belum dapat mengimbangi konten-konten negatif. Karena itu, setiap konten yang diunggah ke media sosial
harus mengajarkan kebajikan. Selain itu, kreator harus mengikuti tren yang sedang berkembang
saat itu.
Terkait penyelenggaraan acara,
peserta yang hadir pun turut menunjukkan antusiasmenya. Seperti halnya Mahasiswa Baru FEB Muhammad Abdillah, ia menyatakan apresiasinya
terhadap panitia LDK Syahid FEB karena telah sukses menggelar Interractive Talkshow.
Setelah mengikuti rangkaian acara, ia merasa wawasan ke-Islamannya semakin bertambah. “Dengan Youtube kita bukan sekadar menonton, tetapi juga bisa beramal,” ujarnya, Senin (7/10).
Antusiasme juga diutarakan oleh Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Havara Salma Muthmainnah. Menurutnya, seminar tersebut menarik karena diisi oleh pembicara yang cukup kompeten. Tema yang
diusung pun relevan dengan permasalahan anak muda masa kini. “Terlihat
membahas problem milenial saat ini, acaranya juga berkesan,” tutur Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 3 itu, Senin (7/10).
MAF