Judul Buku :
Mempersenjatai Imajinasi
Penulis :
Reyhard Rumbayan
Penerbit :
OCTOPUS Publishing
Tahun Terbit :
2018
Cetakan :
Kesatu
Jumlah halaman :
314
Pandangan maupun
pola gerakan anarkis sudah beranjak jauh dari sekadar debat pemikiran antara
Marx dan Bakunin perihal dampak asosiasi proletar. Anarkisme sebagai ide sudah
jauh berjalan dari pemikiran usang Marxian terhadap Anarkis melalui
karya-karya tokoh Marxis Rusia Plekhanov yang kerap kali menjadi acuan Marxian dalam
memandang gerakan Anarkis.
Selama abad 20,
gerakan kelas pekerja tradisional telah muncul ke permukaan, kebanyakan
diilhami oleh kerja-kerja kelompok Kiri. Organisasi-organisasi pendukung para
pekerja telah menjual diri pada pasar dan berbalik dengan melawan para
pekerja-pekerjanya sendiri. Pasar mengambil alih ide-ide radikal hingga
melakukan dominasi sebagai dunia tontonan.
Industri
menciptakan kebutuhan baru guna menstimulasi konsumsi dan produktivitas. Dunia
Tontonan mengontrol struktur naratif kehidupan dalam soal ruang maupun waktu.
Secara hati-hati, ruang, waktu dan aktivitas dikontrol, diisolasi, dan
dipisahkan dengan sistem ruang publik palsu. Konstruksi guna menyembunyikan
penderitaan hidup di bawah tirani pasar.
Penghancuran
seluruh teritori dan rekonstruksi sebuah diskursus tentang kebutuhan publik dan
lingkungan guna membuat hidup menjadi lebih menarik. Dunia seharusnya menjadi
tempat eksistensi menyenangkan, bukan dimana orang-orang hanyalah instrumen
dunia alienasi. Rekonstruksi hidup dan pembangunan kembali dunia menjadi suatu
hal dan gairah yang sama.
Gerakan
revolusioner beserta simbol-simbolnya, sebagaimana juga counter-culture,
sekarang menjadi sebuah pasar yang permanen bagi kritik yang dangkal atas
kehidupan sehari-hari. Kultur oposisi masih efektif jika dilihat sebagai
komoditas. Namun sebaliknya, tetap meninggalkan hasrat untuk melarikan diri
dari kebosanan pasca konsumsi komoditas tersebut.
Dunia kapitalisme
adalah dunia yang sedang kita tempati. Dunia kapitalisme dimapankan dan
dikembangkan melalui teror, mistifikasi, dan kelembaman. Dengan didasarkan pada
eksploitasi kekuatan kerja manusia sebagai sebuah komoditas, tenaga kerja
upahan, uang, dan produksi komoditas menjadikan kapitalisme berhasil
menundukkan dunia, mengeringkan kehidupan manusia serta alam.
Revolusi-revolusi
sosial di abad 20 dan aksi kekerasan radikal dari Los Angeles hingga Jakarta,
dari Palestina hingga Budapest, adalah ekspresi embrionik dari kediktatoran
proletar masa depan dalam melawan kekuasaan kapital di seluruh dunia. Tujuan
perjuangan tetap perlu dijalani untuk dapat membuat sebuah kondisi yang tidak
memiliki titik balik.
Penghancuran
relasi komoditi dan kelahiran komunitas manusia yang autentik bukanlah sesuatu
yang harus ditunggu kehadirannya. Menuntut agar impian dapat dihidupi dalam
gerak dan langkah kecil sehari-hari. Melalui perjuangan-perjuangan dan juga
berjejaring bersama guna menghancurkan tiran dan eksploitasi besar saat ini.
Demikian analisis
yang disajikan oleh Reyhard Rumbayan dalam bukunya Mempersenjatai Imajinasi.
Tulisan-tulisan yang dipaparkan dalam buku ini selain sebagai bagian sebuah
sejarah perkembangan dunia, namun juga terdapat pisau analisis yang tajam
terhadap proses perkembangannya melalui ide-ide Anarkis. Dalam buku ini memang
terdapat istilah-istilah yang sulit untuk dipahami, sebab disarankan untuk
pembaca terlebih dahulu memahami ide-ide Anarkis secara mendasar.