Sebagai
salah satu organisasi kemahasiswaan, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema)
mencerminkan kepemimpinan mahasiswa. Namun,
buruknya reputasi Dema menjadi persoalan lama. Menurut pemaparan Kasi
Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ruchman Basori, Dema dianggap
sebagai organisasi yang susah diatur dan minim prestasi.
Berkenaan
dengan hal itu, Ruchman juga mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi Dema
sekarang. Menurutnya, di beberapa kampus Dema kurang mendapatkan perhatian dari
pihak kampus. Dalam akreditasi misalnya, mahasiswa hanya dinilai dari piagam,
sertifikat dan medali. Sedangkan, faktor kepemimpinan tidak masuk dalam penilaian.
Oleh karena itu, agar posisi Dema di kampus menjadi kuat, perlu adanya
revitalisasi Dema. “Kita perlu merevitalisasi Dema,” tutur Ruchman Basori pada
Senin, (11/3).
Berdasarkan
Peraturan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Nomor 4961 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Umum Organisasi Kemahasiswaan Pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Dema
adalah organisasi yang berkewajiban untuk melaksanakan ketetapan Senat
Mahasiswa (Sema). Dalam artian, Dema sebagai organisasi eksekutif mahasiswa di
tingkat PTKI.
Dilihat dari
fungsinya, Dema menjadi pelaksana program organisasi kemahasiswaan. Selain itu,
Dema menjadi lembaga yang mengkordinasikan dan menginstruksikan pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan di tingkat PTKI. Serta memberikan instruksi kepada Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus dalam rangka pelaksanaan
kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di tingkat PTKI.
Sedangkan tugas dari Dema sesuai dengan Peraturan
Dirjen Pendis di antaranya menjabarkan dan melaksanakan program organisasi dan
ketetapan Sema lainnya dalam bentuk program kerja. Selain itu, mengomunikasikan
dan menginformasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat PTKI. Terakhir, fungsi
Dema adalah melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan kemahasiswaan.
Melalui sistem
baru Elektronik Musyawarah Mahasiswa
(el-Musyma) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta resmi
menghelat pemilihan Pimpinan Dema Universitas (Dema-U), Selasa (19/3). Dari sistem el-Musyma tersebut, Sultan
Rivandi serta Riski Ari Wibowo terpilih sebagai Ketua dan Wakil Dema-U 2019.
Segudang persoalan
menanti kepemimpinan baru Dema-U UIN Jakarta, stigma negatif Dema sebagai
organisasi kemahasiswaan yang minim prestasi perlu segera dibenahi. Kaitannya
dengan hal tersebut, Sultan selaku Ketua Dema-U terpilih menawarkan tiga visi
solusi. Demokratis, intelektual, dan berkarakter Islami menjadi landasan visi
utama Dema-U kali ini.
Demi
mewujudkan ketiga visi tersebut, Dema-U membuka ruang bagi mahasiswa untuk berkoordinasi,
terlibat, dan berkontribusi langsung dalam pelbagai kegiatan. Selain itu, Dema-U
berperan dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa, serta membentuk corak
keilmuwan yang berkarakter bagi mahasiswa melalui pelbagai forum diskusi.
Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Arab, Sibghoturrahman Saifullah turut angkat bicara mengenai
tugas dan kinerja Dema-U. Saifullah menyatakan peran Dema-U sebagai organisasi
mahasiswa yang menjalankan peran eksekutif di kampus. Ada pun Program Dema-U
priode 2018 yang pernah ia ikuti berupa seminar dan diskusi. “Program Dema masih
ada yang kurang dari segi memberi wawasan keilmuwan bagi mahasiswa” ucapnya
pada Senin (13/4).
Mahasiswa
lain, Hero Ryaldy N. Langlang Buana dari Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
mengutarakan pendapatnya tentang Dema-U. Menurutnya, tugas Dema-U sebagai
penampung aspirasi mahasiswa. Hero berharap untuk Dema-U periode 2019 agar
dapat merealisasikan program-program yang sudah direncanakan serta merangkul
mahasiswa yang berpotensi. “Bagi mahasiwa yang berpotensi disinergikan dan
diajak kerjasama untuk membangun UIN,” katanya pada Senin (13/4).
Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan, Masri Mansoer berpesan agar pimpinan Dema-U menampung
aspirasi dan kebutuhan mahasiswa dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Masri juga berharap agar Pimpinan Dema-U segera menyusun struktur kepengurusan dan
melaksanakan rapat kerja (Raker). “Segera disusun kepengurusannya dan harus cepat
melaksanakan Raker serta melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa,”
pungkasnya, pada senin (15/4).
IKA TITI HIDAYATI
IKA TITI HIDAYATI