Dalam pemberitaan terhadap para
penyandang disabilitas, media-media Indonesia dalam merepresentasikannya masih
keliru, menimbulkan berbagai masalah dalam memandang disabilitas di media.
Menjadikan keharusan untuk lebih mengetahui bagaimana memberitakan penyandang
disabilitas.
Berangkat dari polemik tersebut,
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aspirasi menggelar Pendidikan Jurnalistik
Mahasiswa (PJM) yang ke-34. PJM kali ini bertemakan Disabilitas dalam
Pusaran Media Indonesia, dilaksanakan di Graha Adhya Wicaksana pada 22-24
April 2018. Di sisi lain, acara kali ini termasuk rangkaian PJM.
Menurut Ketua Pelaksana PJM Thalita
Yuristiana menjelaskan tema ini berangkat dari kenyataan saat ini, media
mengeluarkan produk jurnalistik terkait penyandang disabilitas belum secara
baik.
Menjadikan masyarakat kurang
mengenal disabilitas secara baik pula. “Pemberitaan terkait disabilitas di
media belum baik,” ucapnya, Selasa (23/4).
Thalita juga mengharapkan
penyelenggaraan PJM kali ini membuat mahasiswa lebih kritis terhadap
pemberitaan penyandang disabilitas di media-media Indonesia dan turut memiliki
sikap yang semestinya terhadap para penyandang. “Mahasiswa menjadi perhatian
terhadap penyandang disabilitas,” lanjutnya, Selasa (23/4).
Saat pelaksanaannya, turut
menghadirkan Wartawan Olahraga Harian Kompas, Denty Piawai pada hari kedua. Ia menyampaikan
bahwa peliputan berita terkait disabilitas, jurnalis harus lebih memahami
kondisi dari penyandang tersebut. “Kita harus mengerti kondisi penyandang
disabilitas lebih dahulu,” ucapnya, Selasa (23/4).
Lanjutnya, Denty menjelaskan perihal
Asian Para Games beberapa waktu lalu menjadi sorotan dunia yang menjadi
momentum masyarakat Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap penyandang
disabilitas. “Asian Para Games 2018 menjadi momen pengenalan penyandang
disabilitas,” tuturnya, Selasa (23/4).
Tak hanya Denty
sebagai pembicara, PJM kali ini juga mengundang Executive Director Remotivi Roy
Thaniago, Aktivis Disabilitas Yeni Rosa Damayanti, Fotografer Asian Paragames
2018 Christianto Harsadi hingga Jurnalis Tempo Suci Sekarwati. Dihadiri pula
Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Erna Hernawati
dalam pembukaan acara PJM pada 22 April.
Menanggapi acara ini, Mahasiswa
Fakultas Hukum UPNVJ Faisal mengungkapan ketertarikan terhadap tema terkait
pemberitaan disabilitas di media. Ia juga menjadi mengerti tentang persoalan
disabilitas saat ini. “Persoalan disabilitas jarang diangkat oleh mahasiswa
(khususnya pers kampus),” tuturnya, Selasa (23/4).
Senada dengan Faisal, ketertarikan
juga dirasakan oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPNVJ
Fadillah. Minat Fadillah mengikuti PJM ingin lebih tahu terkait disabilitas dan
juga menjadi mengerti cara meliput disabilitas dengan baik.
Berakhirnya acara PJM kali ini
ditutup oleh pembahasan mengenai fotografi jurnalistik oleh Fotografer Asian
Paragames 2018 Christianto Harsadi pada 24 April 2019. Dari fotografi
Jurnalistik hingga jurnalistik dasar dan kode etik jurnalistik berhubungan
dengan tema disabilitas dalam sorotan media.
MIA