Awal 2019 menjadi
pijakan baru bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
seteleh mempunyai pemimpin baru. Amany Burhanuddin Umar Lubis dipilih dan
dilantik langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin sebagai Rektor UIN
Jakarta Periode 2019—2023. Hal tersebut ditetapkan pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: B.II/3/00429. Ia
merupakan rektor perempuan pertama di UIN seluruh Indonesia.
Mekanisme pemilihan
rektor kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berlandaskan Peraturan
Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015, Rektor Perguruan
Tinggi Islam dipilih langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Pelantikan rektor dilaksanakan di Operation
Room Kantor Kemenag pada Senin (7/1). Turut disaksikan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan
Kesiswaan Madrasah A. Umar, dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam M.
Arskal Salim. Selain Amany, dilantik juga rektor baru untuk Institut Agama
Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon serta Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Tengku Dirundeng Meulaboh.
Amany Burhanuddin Umar Lubis sendiri merupakan
Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Sebelumnya, ia pernah menjabat
sebagai Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Dirasat Islamiyah UIN
Jakarta pada tahun 2003—2009. Selain itu, Wanita lulusan terbaik tahun 1998
Strata Satu Sastra Inggris Universitas Al-Azhar Mesir ini juga tengah menjabat
sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Perempuan.
Dalam pemaparan visi, misi serta program
kerjanya di hadapan seluruh Senat Universitas beberapa bulan yang lalu, Amany
Burhanuddin Umar Lubis memfokuskan pada indikator peningkat mutu universitas
selama 4 tahun ke depan. Ia berambisi menjadikan UIN Jakarta sebagai Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum dengan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang
berkualitas. Beberapa mutu juga perlu ditingkatkan, seperti remunerasi yang
berkeadilan dan Webometrik 50 Kampus Terkemuka.
Saat reporter Institut mewawancarai Amany
Burhanuddin Umar Lubis pada Oktober silam di Fakultas Sains dan Teknologi, ia
berkeinginan agar UIN Jakarta menjadi universitas riset yang unggul di Asia
Tenggara dengan meningkatkan kualitas karya ilmiah dan publikasi internasional.
Di samping itu, Amany pun memperhatikan kualitas dari
sarana dan prasarana yang ada di UIN Jakarta. “Meningkatkan dan mengefektifkan
penggunaannya, serta memaksimalkan aset yang ada,” ujarnya, Senin (29/10).
Amany menyatakan
keyakinan dan kebisaannya untuk membawa perubahan yang lebih baik pada UIN
Jakarta. Salah satunya menjadikan kampus UIN Jakarta sebagai rumah ilmu dan
rumah yang berperadaban untuk mencapai masa depan bangsa. “Saya berharap itu
menjadi reputasi yang baik bagi kampus-kampus Islam di Indonesia,” ungkap
Amany, Senin (29/10).
Sub Dokumentasi dan Publikasi UIN Jakarta Nanang Syaikhu mengatakan bahwa Menteri Agama Lukman
Hakim Saifudin menyampaikan amanatnya kepada rektor terlantik agar amanah dalam
pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sendiri.
Tradisi akhlak islami di lingkungan kampus harus terus dijaga. Moderasi
agama islam juga terus dikembangkan dengan menjaga kerukunan dan toleransi
sebagai upaya pencegahan radikalisme. Selain itu, peningkatan kualitas mutu
akademik dan tata kelola administrasi dan keuangan juga harus dibenahi. Juga,
perkuat hubungan dan saling menguatkan antara sesama PTKIN.
MSSM