Pemira UIN Jakarta kembali dilaksanakan. Berbagai partisipasi
pun mengikuti, tak terkecuali organisasi ekstra.
Pesta demokrasi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2018 siap digelar. Direncanakan pemungutan suara hendak digelar pertengahan Desember nanti. Antrean mahasiswa nantinya akan terlihat, mereka bergantian berdiri di
balik bilik suara, memilih wakil mahasiswa untuk periode selanjutnya.
Menjadi
rahasia umum jika Pemilihan Umum Raya (Pemira) tak lepas dari latar belakang
organisasi ekstra. Begitupula dengan UIN Jakarta, berbagai organisasi ekstra
dengan beragam warna bendera telah memberi warna dalam kontestasi politik
mahasiswa. Tak hayal segala persiapan ditempuh guna memenangkan ajang bergengsi
ini.
Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat misalnya. Mereka menyatakan akan ikut
dalam kontestasi politik mahasiswa ini. Tahun 2018, organisasi yang berdiri
pertama kali di Yogyakarta ini mengaku tidak memiliki persipan khusus yang
berbeda dari tahun sebelumnya. Pola yang sama kemungkinan akan dilakukan untuk
meraup suara terbanyak untuk kadernya di masing-masing lokasi pemilihan. “Tidak
ada perbedaan persiapan dari tahun sebelumnya,” kata Ketua Umum HMI Cabang
Ciputat Tharlis Dian Syah Lubis, Senin (19/11).
Senada
dengan Tharlis, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhamadiah (IMM) Ari Aprian Harahap pun menyambut baik hadirnya Pemira
tahun ini. Menurut Ari, sebelum terjun ke dalam Pemira, IMM akan senantiasa
melihat terlebih dahulu perkembangan dan situasi di kampus. Berbagai kader yang
sekiranya dicalonkan akan melalui serangkaian penguatan diri terlebih dahulu
dari organisasi.
Sedangkan
Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Rahmat Cahyo
menuturkan telah siap dalam kegiatan Pemira tahun ini. Setiap kader telah
dipersiapkan dalam bentuk penguatan spiritualitas. “Persiapan kami mulai dari
penguatan dalam diri kader yang sudah dimulai sejak awal September,” tuturnya,
Kamis (22/11).
Rahmat
tak memungkiri sekiranya akan terjadi koalisi antar-organisasi ekstra ke
depannya dikarenakan sifat politik yang dinamis. Menanggapi Pemira tahun ini, ia
berharap akan berjalan dengan aman, damai dan tak ada konflik di kemudian hari.
“Semoga kita bisa mendapatkan pemimpin yang tak hanya mengumbar janji manis,”
tegasnya saat ditemui di Kafe Cangkir UIN Jakarta, Kamis (22/11).
Tak
hanya mahasiswa, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Yusron Razak pun menyambut
baik Pemira tahun ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu yang biasa
dilakukan oleh mahasiswa UIN Jakarta. “Kampus kami ini plural dan inklusif sehingga
hal-hal seperti ini merupakan hal yang biasa,” tutur Yuson, Kamis (22/11).
Perlu
diketahui, Pemira UIN Jakarta rutin diadakan setahun sekali di akhir tahun.
Hajat tahunan ini bakal mementukan siapa yang akan menjadi perwakilan mahasiswa
di tataran kepengurusan organisasi internal. Nantinya, satu tahun kepengurusan
akan ditentukan melalui pemira dari tingkat universitas, fakultas sampai
jurusan.
Nurlely Dhamayanti