Semenjak tiga tahun berdiri, Ketimbang Ngemis (KN)
memiliki lebih dari lima puluh cabang regional yang tersebar di seluruh
Indonesia. Terlahir dari buah pikir Rizky, KN menjelma menjadi komunitas
kemanusiaan. Refleksi dari pengalaman Rizki, ketika hendak salat Jumat dan
melihat seorang nenek tua tengah berjualan peralatan rumah tangga. Ia tersentuh
melihat nenek tua giat bekerja di umurnya yang tak muda lagi, bukan malah mengemis.
Bermula pada Juni 2015, Rizky mulai mengubah akun
Instagram pribadinya dengan nama ‘Ketimbang Ngemis’. Lewat jejaring media
sosial, ia mulai mencari sosok mulia (solia), sebutan untuk para lanjut usia
(lansia) dan difabel yang tidak mengemis untuk mencari uang. Selain itu, ia
juga memviralkannya agar masyarakat sekitar membeli dagangan mereka.
Alhasil, ide Rizky disambut baik oleh beberapa
perkumpulan anak muda di berbagai daerah Indonesia. Gagasan untuk membuka cabang-cabang
di daerah lain pun digaungkan. Salah satunya adalah Yona Luverina, mahasiswi
asal Jakarta. Ia ditetapkan sebagai Founder Ketimbang Ngemis Jakarta
(KNJ) yang resmi berdiri pada 18 Juni 2015, selang beberapa hari setelah KN
diresmikan.
Awalnya, KN hanya memiliki konsep sekadar memviralkan
para solia agar dagangan mereka laku. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak
donatur yang mendermakan harta untuk mereka. KNJ misalnya, kegiatan mereka
mencari para solia dari jalan ke jalan berhasil mengetuk hati para donatur.
“Seratus persen donasi diberikan untuk kebutuhan solia, kami adalah komunitas
nonprofit,” ujar Yona, Sabtu (15/9).
Sampai saat ini, KNJ memiliki sekitar 90 anggota.
Kegiatan rutin yang mereka lakukan salah satunya adalah program eksekusi
bulanan. Mereka turun ke jalan di pelbagai penjuru Jakarta dengan maksud
memberikan donasi berupa uang, sembako, hingga pakaian untuk para solia. Akan
tetapi, sebelum eksekusi dilakukan, Divisi Field Executor KNJ sudah
terlebih dulu melakukan pendataan dan pengamatan terhadap solia-solia tersebut.
Sebanyak 20 hingga 30 solia didata secara teratur setiap
bulannya. Pihak KNJ harus memastikan jika solia yang akan diberi donasi benar-benar
layak atas hak tersebut. Kehidupan keseharian, latar belakang, hingga tempat
tinggal solia tak lepas dari pengamatan. Menimbang, para lansia yang berdagang
di pinggiran jalan Ibu Kota tak seperti yang terlihat dari luar.
Ketua KNJ periode 2018/2019 Muhammad Fachri Ali bercerita,
mereka pernah bertemu dengan lansia yang sedang berdagang di pinggir jalan.
Namun ternyata, lansia tersebut memiliki kontrakan enam pintu, anaknya pun
berpenghasilan besar. “Ia berjualan hanya untuk mengisi waktu luang,” kata Fachri,
Kamis (11/10).
Selain eksekusi bulanan, KNJ juga punya beberapa proyek
spesial yang diadakan pada saat-saat tertentu. Misalnya, KNJ pernah mewujudkan
niat hati enam orang solia untuk pergi ke tanah suci dalam program Umroh
untuk Solia pada November 2017. Selain itu, ada pula Solia Goes to Mall
yang memberi kesempatan kepada sejumlah solia untuk berbelanja segala
kebutuhannya di mal saat bulan Ramadan 2017.
Proyek spesial yang belum lama ini dilakukan adalah Solia
Berqurban. Pada prgram tersebut, pihak KNJ mewujudkan mimpi Nenek
Suminah dan Kakek Apan untuk berqurban pada Iduladha 2018 lalu. Tak lama
setelah itu, KNJ kembali mengadakan proyek spesial Bantu Kakek Jaka Sembuh
untuk membantu seorang penjual krupuk menjalani operasi tumor ganas. Sampai
sekarang, Kakek Jaka pun masih dibiayai untuk pengobatan rawat jalan.
Tidak semua orang memiliki jiwa kemanusiaan dan rasa
empati yang tinggi, KNJ menjadi tempat untuk mengembangkan dan menyalurkan jiwa
dan rasa tersebut. Tak banyak orang yang ingin terpanggil nuraninya untuk bergabung
dengan KNJ karena tahu komunitas ini nonprofit. Maka dari itu, KNJ benar-benar
membutuhkan orang yang bisa memberi kontribusi nyata. Sekretaris KNJ periode
2018/2019 Misbiroh mengatakan, orang yang rela mengorbankan tenaga, waktu, dan
biayalah yang bertahan di komunitas ini.
Akan tetapi, semua pengorbanan itu akan terbayar
sebanding dengan pengalaman yang didapat. Rasa lelah akan hilang ketika melihat
senyuman di wajah para solia yang mereka tolong. Rasa syukur dan terima kasih
solia akan memupuk kembali motivasi agar terus menolong solia-solia lainnya.
“Uang yang didonasikan memang bukan dari kami. Namun, dengan adanya KNJ, niat
baik para donatur dapat tersalurkan,” pungkas Misbiroh, Kamis (11/10).
MSSM