Gempa berkekuatan 7,4 SR kembali mengguncang Palu dan
Donggala pada Jum’at (8/9). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
menyatakan gempa bumi yang terjadi di Donggala dan Palu bersumber dari sesar
Palu Kuro. Tak hanya gempa, tsunami pun melanda Palu yang menyebabkan ribuan korban
jiwa. Sebelumnya, wilayah sekitar Palu pun pernah dilanda tsunami akibat sesar
itu.
Hinga saat ini tercatat sebanyak 1.374 korban tewas
akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa yang berujung tsunami. Pembaruan
data-data korban tewas dan luka-luka terus dilakukan karena kemungkinan jumlah
korban bertambah. Mendengar kabar tersebut, Kelompok Mahasiswa Pecinta
Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Kembara Insani Ibnu Battutah (RANITA)
berinisiatif melalukan perjalanan menuju Palu menjadi relawan kemanusiaan.
Alhasil, RANITA mengirim 4 relawan untuk
diberangkatkan atas dasar kemanusiaan, acara pelepasan relawan pun dilaksanakan
di depan Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta pada Rabu (3/10).
Mengingat banyaknya korban jiwa yang segera
membutuhkan Tim Evakuasi, akhirnya RANITA mengirim 4 relawan. Dua Relawan
diambil dari Tim Search and Rescue (SAR) RANITA yang memang sudah terlatih
menghadapi evakuasi bencana.
Mengenai keberangkatan, Ketua Posko Ranita Dewita
Alifah Firyal menuturkan, RANITA mengirim relawan sesuai kapasitas yang
dibutuhkan disana. Korban jiwa yang semakin hari terus bertambah membuat RANITA
harus segera mengirim tim SAR yang sudah terlatih evakuasi bencana. “Kita
melihat dari segi kemampuan, kapasitas dan skill sebelum mengirim relawan,” ungkapnya,
Rabu (3/10).
Acara pelepasan Tim Relawan dihadiri oleh Wakil Rektor
III bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta Yusron Razak. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi
respon cepat RANITA akan bencana yang terjadi. Ramai media memberitakan, RANITA
langsung mengajak pimpinan dan jajaran kemahasiswaan untuk berunding perihal
keberangkatan RANITA. Yusron berpesan untuk menolong korban tanpa adanya
diskriminatif, siapapun korban yang membutuhkan bantuan harus segera ditolong. “Niat
RANITA baik untuk membantu, tetapi keselamatan kalian yang utama bagi kami,”
ujarnya, Rabu (3/10).
Salah satu relawan yang diberangkatkan, Abdurrahman
Heriza menuturkan, seluruh anggota RANITA semuanya berpengalaman. Pendidikan RANITA
mengajarkan untuk harus siap siaga menjadi relawan dalam setiap keadaan. “Selalu
menjaga diri sendiri tetap aman, dan membantu demi urusan kemanusiaan ialah
tujuan utama RANITA,” tuturnya, Rabu (3/10).
II