Judul
Buku : Rich Dad Poor Dad
Penulis : Robert T. Kiyosaki
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : Cetakan ke-46,
2018
Jumlah
Halaman : 240 halaman
ISBN
:
978-602-03-3317-5
Robert
sang Penulis dibesarkan dalam keluarga dengan ayah pekerja keras yang ulet nan tekun, taat
terhadap pemerintah namun selalu merasa tak cukup dengan penghasilannya.
Seiring perjalanan hidup, ia bertemu seorang pengusaha sukses tak lain ayah
temannya. Pengusaha tersebut memiliki banyak bisnis, pekerja keras, dan kekayaannya
senantiasa bertambah.
Ayah
kandung Robert merupakan seorang guru berpendidikan tinggi, namun ia sendiri
menyebutnya Ayah Miskin. Seorang ayah yang selalu menekankan kepada
anak-anaknya untuk giat bersekolah dan mendapatkan nilai bagus agar mendapat
pekerjaan sebagai jaminan masa depan. Dengan kata lain, ayah kandungnya selalu
menyarankan agar ia menjadi pegawai dengan penghasilan tinggi. Namun
setinggi-tingginya pegawai tetap bergantung pada gaji sepanjang hidup.
Namun
tidak demikian dengan ayah Mike temannya, yang ia sebut Ayah Kaya. Sosok yang
mengajarkan kepada anak-anaknya untuk membangun usaha setelah lulus dari
sekolah. Ayah Kaya mengajarkan untuk tidak bergantung kepada gaji. Kedua ayah yang
ia sebutkan di dalam buku telah memberi pengaruh besar terhadap kehidupannya
sekarang. Melalui ajaran Ayah Kaya, ia berhasil dalam bidang finansial,
sedangkan Ayah Miskin menjadikannya sosok ahli pengajar ilmu ekonomi.
Robert
sebagai penulis dan tokoh utama dalam cerita meramu tulisan dengan mudah
dipahami, pembaca akan dibuat nyaman dari awal hingga akhir bab yang disuguhkan.
Penulis mencoba menjelaskan perbedaan cara pandang dengan menceritakan kisah
masa kecil dari sosok Rich Dad (Ayah Kaya) dan Poor Dad (Ayah Miskin). Ayah
Kaya mengatakan “Orang kaya tidak bekerja untuk uang, orang kaya yang menciptakan
uang (h.129).”
Penulis
sebenarnya mengkritik pola pendidikan formal (Sekolah) saat ini. Ia tak setuju
pada pesan-pesan yang disuguhkan pendidikan formal, seperti halnya wejangan “Belajarlah
yang giat dan raihlah angka tinggi, kamu
akan mendapat pekerjaan dengan upah tinggi dan hidup senang.” Namun bukan
berarti melupakan pendidikan formal, ia tetap menekankan. Bagi Robert, bekerja
itu untuk belajar, jangan bekerja untuk uang.
Buku
ini menjadi tamparan tersendiri bagi mereka yang masih berpikir bahwa uang
adalah segalanya. Bekerja dari pagi hingga malam, mencari uang hanya untuk
memenuhi kewajiban. Inti utama dalam buku ini mengajarkan kita untuk melek
finansial, bagaimana mendapatkan dan mengelolanya. Setiap orang akan bekerja,
namun pada akhirnya ia tak memiliki apapun untuk menikmati kehidupannya.
Banyak
pelajaran berharga mengenai manajemen uang yang diajarkan dalam buku setebal
240 halaman ini. Namun si penulis menekankan tak semua cara dalam buku harus
persis dilakukan oleh orang-orang yang juga ingin berhasil. Menurutnya setiap
orang memiliki caranya masing-masing dalam mengatasi resiko hidup yang dijalankan.
Menurut
Robert dalam buku best-seller ini, jika kita bingung menentukan bisnis
yang akan dipilih, kuncinya adalah fokus pada bisnis sendiri. Jangan takut
takut terhadap kegagalan, dan harus berani mengambil resiko. Buku ini sangat
cocok dibaca bagi remaja yang ingin mandiri secara keuangan, tidak bergantung
kepada orang tua maupun orang dewasa yang menyukai tantangan dan bebas secara
finansial.
SR