Orienteering merupakan
olahraga yang membutuhkan kemampuan navigasi, ketepatan, dan kecepatan dalam menyelesaikan
suatu lintasan. Peserta harus melewati titik-titik kontrol tertentu dalam waktu
sesingkat mungkin untuk mencapai garis akhir. Lewat ajang tersebut, delegasi Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Komunitas Pecinta Alam (KPA) Arkadia Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta meraih juara dalam Malaysian Polytechnic
International Orienteering 2018.
Sebagai delegasi Arkadia, Achmad Chairi berhasil meraih juara 2 pada
kategori open mixed relay bersama rekannya Ernita, delegasi dari Kodam
III Siliwangi. Selain itu, terdapat 6 piala lagi yang diraih Indonesia pada
kategori lainnya. Achmad mengatakan, mereka mengikuti lomba dengan usaha
mandiri secara finansial. “Kami para atlet juga harus mencari bantuan dana,”
ujar Achmad, Selasa (16/10).
Tak hanya soal pendanaan, sebagai persiapan mengikuti perlombaan, mereka juga
melakukan latihan fisik intensif selama beberapa bulan sebelumnya. Mereka pun mengikuti
beberapa perlombaan orienteering nasional sebagai latihan, salah satunya
Arkadia Sport Competition 2018.
Achmad mengaku sangat senang mengikuti perlombaan ini. Ia mendapat pengalaman
luar biasa karena pertama kali mengikuti perlombaan internasional. Dengan
motivasi yang besar, Achmad pun berhasil pulang ke Indonesia dengan membawa
piala di tangannya. Jerih payah pun terbayar lunas. “Allah yang memberi
kemenangan ini, kerja keras saya terbalaskan,” pungkas Mahasiswa Ekonomi
Syariah angkatan 2013 tersebut.
Perlombaan tingkat internasional tersebut dilaksanakan pada 12—14 Oktober diikuti
oleh 5 negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Swedia, dan Jerman.
Terdapat 251 peserta yang mengikuti ajang lomba olahraga tahunan yang diadakan
oleh Politeknik Sultan Haji Ahmad Shah Malaysia. “Di Indonesia, olahraga ini
berada dalam naungan Federasi Orienteering Nasional Indonesia,” ujar Ketua Umum
KPA Arkadia Muhammad Aminullah, Senin (15/10).
Menanggapi kabar baik KPA Arkadia, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan
UIN Jakarta Yusron Razak mengapresiasi keberhasilan tersebut. Ia berharap agar
semua anggota lembaga kemahasiswaan—terutama UKM—dapat terus berprestasi pada
bidangnya masing-masing. Karena menurutnya, prestasi tersebut sangat
berpengaruh terhadap eksistensi kelembagaan universitas maupun kelembagaan UKM.
“Kemahasiswaan UIN Jakarta sebisa mungkin membantu dalam bentuk dana,” ujar
Yusron Razak, Selasa (16/10).
MSSM