Pelaksanaan
hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menuai kericuhan. Ketidaksesuaian
susunan acara menjadi pemicu kekacauan di ajang pengenalan kampus yang
berlokasi di Lapangan Upacara UIN Jakarta, Senin (27/8).
Perubahan
awal terlihat dari ditiadakannya materi terkait Academic Information System
(AIS) dan Pusat Teknologi Informasi dan
Pangkal Data (Pustipanda). “Saya sudah arahkan ke dekan dan wakil dekan agar materi
AIS dan Pustipanda disampaikan di semua fakultas,” tutur Zaenal Arifin selaku
Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiwaan dan Kerjasama, Selasa (28/8).
Susunan
acara yang berbeda disebabkan karena perubahan penampilan demo Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM). Semula demo UKM dijadwalkan pukul 14.00 WIB lalu dipindahkan
menjadi pukul 10.00 WIB. Demo UKM menghabiskan waktu tiga jam hingga pukul
13.00 WIB.
Berdasarkan
pantauan reporter Institut, pelaksanaan hari pertama PBAK 2018 di luar
kendali. Hingga pukul 13.45 WIB, masih ada dua UKM yang belum tampil yaitu
Resimen mahasiswa (Menwa) dan Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan
Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK Ranita). Ketika UKM Menwa tampil pada pukul
13.35 WIB keadaan masa sudah ricuh.
Kericuhan
terjadi karena mahasiswa baru (maba) terlalu lama di lapangan dalam kondisi
lapar dan kepanasan. Di saat Menwa akan tampil, Maba Fakultas Dirasat Islamiyah
sudah mulai keluar dari lapangan yang kemudian diikuti oleh Maba Fakultas
Ushuluddin. Disusul Maba Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan lalu Maba Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik bersorak sambil menyuarakan yel-yel minta pulang.
Menanggapi
hal ini, Ketua Panitia PBAK 2018 Imam Li Dzikri mengungkapkan perubahan susunan acara terjadi karena permintaan dari pihak kampus. Dzikri menyebutkan,
pihak kampus meminta panitia PBAK mengubah susunan acara agar mahasiswa baru tidak
terlalu lama. Padahal sesuai susunan acara yang ada, setelah Demo UKM masih ada penyampaian seputar dewan eksekutif
dan senat mahasiswa. Namun jadwal itu dibatalkan karena masa tidak kondusif.
“Tidak ada mobilisasi dari pihak kampus,” ungkapnya.
Ketua
Demo UKM 2018 Cut Fitria menyayangkan susunan acara yang berantakan. Padahal,
Dewan Eksekutif-Universitas selaku panitia inti sudah meyakinkan Demo UKM di Lapangan UIN Jakarta
akan kondusif. “Panitia PBAK 2018 sangat plinplan,”
ungkapnya, Selasa (28/8).
Annisa
Putri selaku Maba Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi mengeluh akan perubahan
hari pertama susunan acara PBAK. Ia merasa bosan dan resah. “Berjam-jam di
lapangan membuat maba kalang kabut,” ujarnya, Senin (27/8).
Senada
dengan Annisa, Maba Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ar-rohman Saifullah mengeluh
tentang keterlambatan waktu salat dan istirahat makan. “Maba tidak betah karena
belum salat dan makan. Padahal kan universitas Islam, harusnya menentukan
secara pasti waktu salat,” ujarnya, Senin (27/8).