Demi
mengimplementasikan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian
kepada masyarakat, maka Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kegiatannya dilakukan setiap
satu tahun sekali.
Pada tahun ini, acara resmi untuk Pelepasan
Peserta KKN UIN Jakarta diadakan pada hari Selasa, 17 Juli 2018 di gedung
Auditorium Harun Nasution. Acara pelepasan yang bertemakan “Desa Cerdas, Desa
Sejahtera, Desa Mandiri” ini dimulai pada pukul 8.30 WIB. Ketua Penelitian dan
Pengembangan Masyarakat (PPM) UIN Jakarta, Djaka Badranaya turut hadir selaku pembawa acara.
Sambutan
pertama diisi oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat UIN
Jakarta Ali
Munhanif. Ia mengatakan sebanyak 3905 mahasiswa dari 9 fakultas UIN Jakarta
menjadi peserta KKN 2018. Adapun tiga fakultas yang tidak ikut adalah Fakultas
Psikologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran. Tiga fakultas
tersebut punya mekanisme KKN yang berbeda.
Pelaksanaan KKN sendiri
dimulai dari tanggal 20 Juli sampai 20 Juni 2018. Sebanyak 200 kelompok yang
tersebar di dua daerah, yaitu Bogor dan Tangerang. “Ada 100 kelompok yang di
Bogor dan 100 kelompok yang di Kabupaten Tangerang” ungkap Ali, Selasa (17/7).
Dede Rosyada selaku Rektor
UIN Jakarta ikut hadir dalam acara ini. Ia menuturkan bahwa pelaksanaan KKN
tahun ini masih memakai konsep lama yaitu mengimplementasikan hasil penelitian
dosen dan membawa ilmu mahasiswa yang didapat selama kuliah ke masyarakat agar
dapat membawa perubahan di daerah.
Dede memfokuskan KKN ke
daerah-daerah pinggiran “Supaya daerah-daerah itu terbantu dengan adanya mahasiswa
UIN di sana,” ujar Rektor UIN ke 12 ini,
Selasa (17/7). Selain daerah Bogor dan Tangerang, ada tiga kelompok KKN yang
ditempatkan di luar negeri, yaitu Turki, Thailand, dan Malaysia. Ketiga
kelompok tersebut bertujuan mengenalkan Indonesia ke masyarakat di tiga negara
tersebut. Serta ada beberapa tempat di luar daerah yang telah disebutkan sebelumnya
yang bekerjasama dengan UIN Jakarta.
Ia menambahkan, tiga unsur
yang harus dilakukan setiap kelompok KKN ketika terjun ke masyarakat. Unsur itu
ialah literasi manajemen keuangan, rehabilitasi sosial, dan pengentasan kemiskinan.
“Memberikan bantuan kecil tapi bermanfaat, agar bisa memberdayakan pertumbuhan
ekonomi masyarakat dan mengembangkan kehidupan di daerah.” ujar Dede.
Menteri Sosial Republik
Indonesia (Mensos RI) Muhammad Idrus Marham dan pejabat Mensos RI lainnya juga
hadir dalam acara pelepasan KKN UIN Jakarta tahun ini. Idrus mengatakan, hal
yang paling penting adalah setiap proses yang dilalui harus dilakukan dengan
kesadaran, tanpa kesadaran orang tak paham apa yang ia lalui “Makanya banyak di
antara kita melalui sesuatu tidak dengan kesadaran, sehingga lupa apa
manfaatnya,” tutur Alumni Fakultas Syariah UIN Alauddin itu, Selasa, (17/7).
Menurutnya, salah satu
kelemahan bangsa Indonesia hari ini adalah tradisi belajar dan berpikir yang belum
menjadi kebiasaan masyarakatnya secara menyeluruh, itulah tujuannya, mengubah
tradisi tersebut. Untuk menunjang penyelenggaraan KKN UIN Jakarta, Mensos RI
turut menyumbangkan dana sebesar Rp 100.000.000,- kepada pihak kampus.
Seorang peserta KKN
Internasional yang ditempatkan di Tawau, Kota Sabah, Malaysia, Fahmi Fauzi
Abdillah memaparkan programnya tentang cara memperkenalkan Indonesia ke Negeri
Jiran itu. Salah satunya adalah lewat masakan dan permainan tradisional “Seperti
permainan Benteng yang saat ini sudah jarang dimainkan di Indonesia, jadi kita
perkenalkan permainan itu, yang mungkin mereka belum tahu,“ jelasnya.
Muhammad Amin Rifa’i, salah
satu peserta KKN Reguler yang ditempatkan di Desa Teluk Naga, Kabupaten Tangerang
itu memaparkan salah satu program kerjanya ialah memberikan pengajaran bahasa
asing “Kami berencana memberikan pengajaran kepada masyarakat untuk bisa berbahasa
asing seperti Bahasa Inggris dan Arab,” ungkap Mahasiswa Dirasat Islamiyah angkatan
2015 itu, Selasa (17/7).
Pelepasan KKN 2018 diresmikan
dengan pemukulan gong oleh Rektor dan stafnya secara bergantian sebanyak 7 kali
sebagai tanda simbolis. Acara ini ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu
Bagimu Negeri.
N