Dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional yang jatuh pada 02 Mei
2018, Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan teknologi, Kementerian
Riset Teknologi dan pendidikan tinggi (Kemenristek Dikti) bekerjasama dengan My
Studi World Global menyelenggarakan sebuah acara pendidikan dengan nama World
Post Graduation Expo (WPGE) 2018 di Jakarta Conventional Center. WPGE kedua ini diikuti oleh 52 institusi pendidikan dari berbagai negara, salah
satunya Nanyang Technological University Singapura.
Acara yang terbuka untuk umum ini telah dilaksanakan pada
12 hingga 13 Mei 2018, mulai pukul 10.00-18.00 WIB. Kegiatan utama yang akan
diselenggarakan pada WPGE 2018 ialah seminar pendidikan, diskusi pendidikan di
era milenial, seputar pendidikan pascasarjana dan sosialisasi rencana studi di luar negeri,
simulasi dan persiapan International English Language Testing System (IELTS), serta
sesi diskusi dari para alumni berprestasi dari berbagai perguruan tinggi
dalam dan luar negeri.
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber, seperti
Assistant Professor of Chemical and Enviromental Engineering, University of
Nottingham Bagus Muljadi, akademi ilmuan muda indonesia Rino Rakhmata
Mukti. Serta Founder Alami yang bergerak dalam bidang marketplace khusus untuk
pinjaman berbasis syariah Dima Djani.
Diskusi terbuka yang bertajuk ‘Millennial Berkarir’ membahas
tiga tema, yaitu “Tantangan Generasi Millenial di Era Digital” yang dibawakan
oleh Daniel Oscar, “Urgensi Pendidikan Pascasarjana untuk Generasi Millenial”
yang disampaikan oleh Indra Sugiarto dan “Pengaruh Teknologi Masa Kini Terhadap
Peluang Kerja” yang dibahas oleh Marsya Gusman.
Dalam diskusi tantangan generasi millenial Daniel Oscar menyampaikan, bahwa
Generasi Milenial banyak menghadapi tantangan berat. Dimana, dari segi internal
faktor yang berasal dalam diri sendiri yaitu rasa malas, kurangnya rasa percaya
diri dan tidak mau belajar dalam hal baru. Sedangkan dari segi eksternal,
persaingan teknologi, produk, dan pekerjaan yang semakin ketat
Menurut
Daniel, hal positif yang dapat diraih oleh generasi milenial yaitu semakin
dipermudah dalam mendapatkan informasi. Jika generasi milenial menggunakan
teknologi dengan baik, maka dapat menghasilkan pikiran yang kreatif dan mereka
dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan. Misal, lahirnya
berbagai macam aplikasi yang dapat mempermudah kehidupan sehari-hari.
Namun,
generasi milenial juga dapat menuai dampak negatif bila tidak memanfaatkan teknologi dengan
baik, mereka akan dikendalikan oleh teknologi itu sendiri. Misal, bermain
gadget seharian tanpa memikirkan orang lain. “Teknologi bukanlah minat, teknologi adalah suatu
piranti. Jadikan bidang yang kamu senangi sebagai minat dan gunakan teknologi
membuat minat mu semakin super,” ucapnya, Minggu (13/5).
Salah seorang pengunjung Maria Ariska mengungkapkan bahwa acara yang
digelar oleh kemenristekdikti ini membuat dirinya lebih bersemangat untuk
melanjutkan studi ke Singapura, dan ia mengakui bahwa seminar yang digelar
sangat bermanfaat. “Seminarnya bagus, saya sebagai generasi millenial akan
menggunakan teknologi agar lebih bermanfaat lagi kedepannya,” tuturnya, Minggu
(13/5).
SR