Implementasi Tridarma Perguruan Tinggi tak selalu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Membina desa pun salah satu bentuk pengabdian.
Bukan
hanya mengikuti belajar di kelas, mahasiswa juga dituntut untuk menjadi agen
perubahan di mana pun berada. Berbagai macam bentuk kegiatan dalam melakukan
pengabdian kepada masyarakat. Bahkan perguruan tinggi pun menyediakan program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang fungsinya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Pengabdian
kepada masyarakat pun tak hanya berbentuk KKN saja. Bahkan beberapa organisasi
mahasiswa telah membuka tempat mengabdi dengan menyelenggarakan desa binaan. Tak
jarang, inisiatif kegiatan disebabkan karena kondisi masyarakat setempat yang memprihatinkan.
Seperti kondisi pendidikan, kesehatan sosial serta lingkungan desa tersebut
yang perlu mendapat binaan. Maka, mahasiswa yang punya kepedulian sosial yang
tinggi meluncurkan program desa binaan.
Hal
itulah yang membuat mahasiswa yang tergabung dalam Beastudi Etos Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kegiatan desa binaan
yang bernama Desa Produktif Rengas. Menurut Ketua Desa Produktif Ach. Wasila
Amin desa binaan mereka sudah berjalan dari tahun 2015. Wilayah yang menjadi
tempat binaan yaitu Desa Rengas, Tangerang Selatan, Banten.
Lebih
lanjut, menurut mahasiswa penerima beasiswa Beastudi Etos itu pemilihan tempat
desa binaan tersebut berdasarkan pelbagai
aspek. Pemilihan desa pun berdasarkan Assessment Area kemudian menyusun
rencana strategis untuk menjadikan Desa Rengas yang mandiri. “Kita melihat dari
segi aspek pendidikan, ekonomi, budaya dan sosial,” ujar Wasila, Rabu (11/4).
Desa
binaan bisa kembali menghidupkan budaya yang positif. Menurut Wasila, mahasiswa
yang jadi relawan Desa Rengas dapat melakukan pengajaran dua kali dalam
seminggu di Taman Pengajian Alquran. Bahkan setiap hari Jumat selalu diadakan
program marawis. “Desa Rengas itu kan punya potensi Marawis, kita ingin
menghidupkannya kembali,” tutur mahasiswa semester enam itu, Rabu (11/4).
Tak
hanya Desa Produktif Beastudi Etos, kegiatan yang sama juga dilakukan oleh
Himpunan Mahasiswa Program Studi Farmasi. Di bawah Departemen Pengabdian
Masyarakat (Pemas), para mahasiswa Farmasi menyelenggarakan desa binaan di Kampung
Dungus Biuk Desa Babakan Kecamatan Tenjo Bogor.
Adapun
program binaan di Desa Babakan yaitu edukasi kepada masyarakat setempat.
Menurut Ketua Departemen Pemas Laila Tsani kegiatan tersebut salah satunya
pengajaran bahasa inggris yang ditujukkan kepada siswa Madrasah Tsnawaniyah.
“Jadi pengajarannya yang kita berikan bersifat keilmuan,” ungkap mahasiswa
semester enam itu, Jumat (13/4).
Selain
itu, terdapat juga pembinaan bagi kaum hawa tentang cara menanam tanaman obat.
Ke depannya, lanjut Laila, di Desa Babakan akan didirikan mandi cuci kakus bagi
masyarakat. Untuk itu, Departemen Pemas pun akan mencari donatur untuk
mewujudkan program tersebut.
Unit
Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syarif Hidayatullah (Syahid) pun
juga mempunyai program desa binaan. Menurut Ketua Koordinator Ikhwan Pos
Solidaritas Umat (PSU) Ahmad Baydhowi bahwa fokus pada pembinaan pendidikan
anak-anak. Selain itu, nantinya terdapat pembinaan ekonomi kreatif.
Desa
binaan LDK Syahid terletak di Jalan Mawar Ciputat. Mayoritas masyarakat
setempat bermata pencaharian pemulung. Oleh karena itu, mahasiswa yang terlibat
di desa binaan tersebut memberikan materi pendidikan dengan mengajar kepada
anak-anak. Baydhowi pun menambahkan setiap Idul Adha menyelenggarakan kurban
untuk dibagikan kepada warga sekitar.
Adanya
desa binaan yang dikelola mahasiswa mendapat tanggapan dari Kepala Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Djaka Badranaya. Menurut Djaka kegiatan
semacam ini perlu diberi ruang oleh PPM seperti tidak perlu mengikuti KKN.
“Saya yakin mahasiswa UIN banyak memiliki kecenderungan untuk menjadi relawan,”
ujarnya, Senin (16/4).
Akan
tetapi menurut Djaka, KKN yang mengunakan konsep sebagai relawan tidak dapat
berjalan lancar. Ia pun pernah mengajukan konsep ini pada 2015 namun tidak
mendapat dukungan dari pihak rektorat. Bahkan penolakan konsep ini juga
terdapat dalam internal seperti dari
administrasinya yang sulit serta secara teknis juga sulit untuk dilaksanakan.
Hidayat Salam