Seperti
yang diungkapkan oleh salah seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Al-quran dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Nur Cholish Hasan. Pada Selasa (24/4) silam, ia mendatangi
RS Syarif Hidayatullah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan agar dapat
memperoleh surat keterangan sehat. Namun ia malah mendapati papan pengumuman
yang bertuliskan bahwa pemeriksaan kesehatan untuk mahasiswa KKN ditiadakan.
Berdasarkan
hal itu, Cholis pun menanyakan kepada customer service terkait mekanisme
mendapatkan surat keterangan sehat. Menurutnya, untuk dapat melakukan cek
kesahatan harus mengeluarkan biaya 55 ribu. “Untuk mahasiswa KKN kan sudah
ditutup, namun jika tetap berkeinginan untuk melakukan cek kesehatan ya harus
bayar,” terangnya menirukan ucapan dari pihak RS Syarif Hidayatullah Jakarta,
Kamis (26/4).
Senada
dengan Cholis, Muhammad Yakub pun mengeluhkan tarif yang dipasang oleh pihak RS
Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia pun membandingkan dengan Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) maupun RS lain yang lebih murah biayanya dalam melakukan
pemeriksaan kesehatan. Lebih lanjut, menurutnya kebijakan RS Syarif
Hidayatullah Jakarta malah menambah kesulitan mahasiswa KKN yang ingin
mendapatkan surat kesehatan sehat.
Sebelumnya
pihak RS Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengeluarkan pengumuman yang
ditempatkan pada meja pendaftaran pasien pada Jumat (20/4) silam. Isi tulisan
tersebut bahwa surat keterangan sehat
untuk KKN sementara ditiadakan sampai pemberitahuan lebih lanjut. “Pengumuman
itu dikeluarkan sudah sepekan yang lalu,” ujar salah seorang Penerima Pasien RS
Syarif Hidayatullah Jakarta Fitri Fauzi Andriani, Kamis (26/4).
Terkait
keluhan mahasiswa KKN tersebut, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN
Jakarta Djaka Badranaya memberikan tanggapan. Menurutnya mahasiswa KKN berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Akan tetapi pihak RS malah
mempermasalahkan anggaran kesehatan mahasiswa kepada PPM. Padahal, lanjut Djaka
untuk anggaran tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan PPM.
II