Judul
buku : Indonesia Tidak Pernah Dijajah
Penulis
: Batara R. Hutagalung
Penerbit
: Matapadi Presindo
Terbit : Desember 2017
Jumlah
hal. : 258 halaman
ISBN : 978-602-1634-25-7
Setiap tanggal 17 Agustus seluruh
masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke merayakan hari ulang tahun Indonesia. Berbagai acara, lomba, karnaval dan
kegiatan lain dilakukan untuk memeriahkan hari kelahiran Negara Indonesia ini.
Hal ini juga diakui sebagai hari kemerdekaan Negara Indonesia. Perayaan ini seolah-olah
sudah mendarah daging oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
Padahal tidak semua masyarakat
Indonesia mengetahui proses sejarah kemerdekaan, yang diketahui hanyalah hasil
kemerdekaan yang dinobatkan 17 Agustus 1945 itu saja. Dalam buku Indonesia Tidak Pernah Dijajah karya
Batara R. Hutagalung ini mengulas proses di balik kemerdekaan yang diakui oleh
bangsa Indonesia selama 72 tahun ini. Banyak fakta mengatakan bahwa Indonesia
tidak pernah dijajah.
Salah satu faktanya Belanda masih
tidak mengakui secara de jure kemerdekaan
Republik Indonesia berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945. Belanda hanya menyetujui
sepenuh hati “pemindahan kekuasaan” lewat Konferensi Meja Bundar penghujung
1949. Walaupun menurut Konvensi Montevideo 1933, tidak diperlukan pengakuan
formal terhadap sebuah proklamasi kemerdekaan, namun ada implikasi yang besar
dalam masalah ini.
Dengan tidak mengakui Proklamasi
Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka dua kali agresi militer yang
dilancarkan Kerajaan Belanda tahun 1947 dan 1948 bagi Belanda hanyalah aksi
polisionial. Para pejuang kemerdekaan dianggap penjahat dan kelompok kriminal
yang penyelesaiannya merupakan masalah dalam negeri Kerajaan Belanda di daerah
koloninya Hindia Belanda.
Merujuk pengertian formal negara,
ada fakta menarik yang harus kita ketahui mengenai sejarah. Batara merintis
suatu paradigma baru dalam Sejarah Nasional Indonesia, yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia belum pernah dijajah. Akan tetapi, yang pernah dijajah
demikian lama adalah kerajaan-kerajaan lokal, besar, dan kecil yang telah lama
ada sebelumnya.
Ketika banyak ungkapan-ungkapan
tentang pelurusan sejarah, dalam buku ini seorang sejarawan senior Taufik
Abdullah mengatakan bahwa tidak ada yang namanya pelurusan sejarah. Sebab
membaca sejarah adalah membaca hasil penafsiran terhadap suatu rangkaian
kejadian masa lalu dari seorang penulis. Kita tidak bisa menyaksikan kejadian
yang berlangsung, tetapi kita bisa membedakan mengapa suatu peristiwa terjadi.
Maka dari itu pengetahuan mengenai
sejarah nasional dan internasional menjadi sangat penting, karena dapat
memantapkan dan memperkokoh jiwa nasionalisme untuk membela negara. Akan
tetapi, sejarah Indonesia mengalami pengaburan penulisan selama ratusan
tahun oleh para penjajah. Fakta ini juga
yang paling menguatkan buku ini mengapa Batara berani mengungkapkan kalau
Indonesia tidak pernah dijajah.
Demikian sedikit ulasan buku Indonesia Tidak Pernah Dijajah. Buku ini hadir untuk memperkuat pemahaman bangsa Indonesia mengenai fakta yang sebenarnya terjadi. Batara menyuarakan secara kritis sejarah bangsa Indonesia dan menghidupkan kembali sukma nasionalisme yang mulai pudar di kalangan anak bangsa dewasa ini. Dia juga membeberkan fakta-fakta sejarah kolonial Belanda di Indonesia yang terkesan didiamkan selama ini.
Tulisan fakta-fakta yang disajikan dalam bab tersendiri mempermudah pembaca dalam memahami fakta sejarah yang disampaikan Batara. Kalimatnya yang sedikit baku membuat pembaca merasa sedang membaca buku pembelajaran. Namun, buku ini sangat dianjurkan kepada khalayak yang ingin mendalami proses dan fakta sejarah mengenai kemerdekaan Indonesia.
Demikian sedikit ulasan buku Indonesia Tidak Pernah Dijajah. Buku ini hadir untuk memperkuat pemahaman bangsa Indonesia mengenai fakta yang sebenarnya terjadi. Batara menyuarakan secara kritis sejarah bangsa Indonesia dan menghidupkan kembali sukma nasionalisme yang mulai pudar di kalangan anak bangsa dewasa ini. Dia juga membeberkan fakta-fakta sejarah kolonial Belanda di Indonesia yang terkesan didiamkan selama ini.
Tulisan fakta-fakta yang disajikan dalam bab tersendiri mempermudah pembaca dalam memahami fakta sejarah yang disampaikan Batara. Kalimatnya yang sedikit baku membuat pembaca merasa sedang membaca buku pembelajaran. Namun, buku ini sangat dianjurkan kepada khalayak yang ingin mendalami proses dan fakta sejarah mengenai kemerdekaan Indonesia.