*Oleh: Elok Maulidah
Excellent Scholarship of Mabna Syarifah
Mudaim merupakan organisasi yang menaungi mahasantri peraih beasiswa di
Mabna Syarifah Mudaim UIN Jakarta. Sudah menjadi keharusan bagi mahasantri
peraih beasiswa untuk mengabdi pada negeri ini, dalafm artian harus ada timbal
balik yang diberikan mahasantri kepada negara atas apa yang telah diberikan
negara kepadanya.
Untuk mengimplementasikan bakti nyatanya, Excellent Scholarsip yang diketuai oleh
Elok Maulidah melaksanakan program pengabdian kepada negara dalam bentuk donasi
buku untuk Papua. Atas usul dari pembina Excellent
Scholarship, Ubaiyana, mereka tanpa fikir panjang langsung melaksanakan
program tersebut.
Berdasarkan hasil kesepakatan
rapat yang dilaksanakan pada Kamis, 8 Maret 2018 menghasilkan keputusan
bahwasanya setiap mahasantri diwajibkan untuk mengumpulkan buku minimal 3 buah
buku. Sedangkan untuk menindaklanjuti mereka yang tidak memilki buku yang sudah
terpakai, maka kami berinisiatif untuk menyebarkan broadcast mengenai donasi gerakan #Onebookforpapua kepada
teman-teman khususnya di lingkungan kampus UIN Jakarta.
Keterbatasan teknologi yang
dialami oleh masyarakat Papua sendiri menjadi salah satu penghambat mereka
dalam meng-explore ilmu pengetahuan
yang begitu banyaknya, sehingga hal tersebut memacu para pemuda Papua untuk
mendirikan “Taman Baca Literasi” bagi anak-anak Papua terutama untuk kalangan
mahasiswa.
Ubaiyana, selaku pembina dari Excellent Scholarship menuturkan betapa
pentingnya gerakan #Onebookforpapua ini. Gerakan #Onebookforpapua menjadi suatu
terobosan baru dalam meningkatkan kepedulian masyarakat antar sesama. Donasi
satu buku untuk Papua menjadi satu cara pemuda Papua yang tergabung dalam
komunitas Sako Explore mengatasi
permasalahan yang tak kunjung diatasi.
Kegiatan ini begitu diapresiasi
oleh mahasantri peraih beasiswa, tak ketinggalan pula, pengasuh Mabna Syarifah
Mudaim yang akrab dipanggil Bunda Nailil juga turut mengapresiasi program yang
dilaksanakan oleh mahasantrinya.
“Kegiatan #Onebookforpapua ini
sangat bagus karena sebagai penerima beasiswa sekalipun tidak menerima juga itu
sangat membantu teman-teman kita yang kekurangan disana”, jelas Ayu Maryati
salah seorang mahasantri peraih beasiswa, Minggu (19/3).
Ayu juga mengatakan bahwa
dengan adanya gerakan ini semoga mereka yang ada di Papua dapat menggunakan
buku-buku ini dengan baik dan semoga bisa bermanfaat. Secercah harapan begitu
mereka harapkan dari kita yang bisa dibilang berkecukupan untuk mendapatkan
fasilitas pendidikan. Adanya gerakan ini diharapkan pemerintah bisa lebih
perhatian lagi terhadap warganya untuk semua kalangan tanpa terckecuali demi
kemajuan bangsa ini.
Harapan lain juga disampaikan
Ayu Maryati terkhusus untuk pemuda Indonesia untuk
masa depan Indonesia yang lebih baik lagi. “Harapan saya
untuk pemuda-pemudi sekarang yang insyaAllah akan menjadi pemimpin dimasa
mendatang, mereka harus bisa melihat
kekurangan apa saja yang ada disana, jangan hanya bermain politik”, tandasnya.
“Kekurangan tersebut misalnya
kekurangan guru karena pelajar disana
bisa dibilang ketertinggalan ketimbang anak-anak yang ada di Jakarta. Jadi
dengan seperti itu, harapan saya untuk
pemerintah supaya mengirimkan guru sekaligus membina guru tersebut agar mereka
mengajar disana dengan baik dan benar. Agar mereka tidak ketertinggalan
dengan anak-anak yang ada di Jakarta yang bisa dikatakan lebih diperhatikan”,
jelasnya lebih lanjut.
*Penulis adalah Mahasantri Peraih Beasiswa “Excellent
Scholarship” Mabna Syarifah
Mudaim-UIN Jakarta