Menjadi
rumah bagi primata langka, orangutan berkembang di Bukit Lawang. Ekowisata ini
pun memiliki segudang tempat wisata yang menawan wisatawan.
Bukit
Lawang destinasi terbaik bagi pecinta keindahan alam. Tak hanya memiliki panorama
alam yang eksotis, adanya penangkaran dan pengamatan Orangutan Sumatera—Pongo abelii—menjadi daya tarik
tesendiri bagi wisatawan. Wajar bila tempat ini menjadi salah satu objek wisata
andalan Sumatera Utara yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan domestik dan
mancanegara.
Untuk
memulai perjalanan ke Bukit Lawang, sebaiknya pelancong bergerak kala matahari
masih sedikit memunculkan wujudnya. Jika berangkat dari Bandara Internasional
Kuala Namu, maka pilihan transportasi terbaik adalah dengan menggunakan Bus
Damri jurusan Kota Binjai. Perjalanan itu akan memakan waktu dua jam.
Sesampainya di Kota Binjai, perjalanan pun dapat dilanjutkan dengan menggunakan
angkot tujuan Bahorok.
Bukit
Lawang bertempat di Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dari Kota
Binjai, jarak tempuh ke sana berkisar 68 kilometer dengan durasi perjalanan 2-3
jam. Bukit Lawang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung
Leuser.
Sepanjang
perjalanan menuju lokasi, pelancong akan disuguhkan dengan panorama alam yang
menarik. Topografi yang berbukit dengan udara sejuk akan memanjakan mata.
Namun, perjalanan tak akan mulus seperti yang dibayangkan. Akses masuk Bukit
Lawang masih sulit dikarenakan jalanan yang belum rata diaspal, kebanyakan
masih berlubang.
Sesampainya
di Bukit Lawang, pelancong yang ingin melihat orangutan harus terlebih dahulu menyeberangi
sungai hingga ke bagian hulu. Sayang, tidak setiap waktu pelancong dapat
melihat primata langka tersebut. Kunjungan penangkaran orangutan ini dibuka dua
sesi, pada pukul 09.00 WIB sampai 10.00
WIB. Kemudian untuk sesi kedua pada
pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Di sisi lain, sepanjang
perjalanan menuju penangkaran, pelancong akan disegarkan dengan suara gemericik
derasnya air Sungai Bahorok. Pepohonan
yang rindang meneduhkan hingga kicauan burung liar siap menyambut pelancong. Ekowisata
ini terkenal dengan arus sungai yang deras, jernih dan dingin, paket komplit
ini menjadikan bukit lawang sebagai tempat pemandian alam yang menakjubkan. Pelancong
dapat merasakan kesegaran air sungai dengan berendam dan bermandi sambil
menikmati keindahan alam sekitar.
Bosan
berendam di pemandian, pelancong dapat bermain tubing yaitu
menghanyutkan diri dengan menggunakan ban dalam. Tubing sangat menantang
mental, pelancong harus bisa berenang sebelum mencobanya. Aktivitas ini memacu
adrenalin karena keseruan tubing didapat ketika pelancong terombang-ambing
di atas arus sungai.
Ada
satu objek lagi yang cukup menarik untuk dikunjungi, yaitu Goa Kampret. Goa
ini dihuni oleh ribuan kelelawar yang bergantungan di langit-langit goa.
Banyaknya kelelawar tersebut menambah kesan mistis goa tersebut. Pelancong pun
dihimbau untuk berhati-hati kala memasuki mulut goa. Memiliki kepekaan telinga
yang tinggi membuat kelelawar dengan mudah terusik jika ada yang berisik.
Jarak
untuk menuju Goa Kampret dari pusat wisata Bukit Lawang hanya berkisar 2-3
km menuju ke dalam hutan. Pelancong disarankan untuk menggunakan jasa pemandu
wisata jika ingin ke sana. Karena jalur menuju gua cukup terjal, pemandu
dibutuhkan untuk bisa menuntun pelancong agar mengikuti trek perjalanan yang
sudah ditentukan.
Namun,
pelancong yang ingin berlama-lama menikmati udara sejuk dan alami, di sana
banyak penginapan yang dapat dipesan, mulai dari kelas ekonomi hingga berkelas. Penginapan-penginapan
tersebut sangat menarik hati. Tak hanya itu, lokasi penginapan ada yang dekat maupun
jauh dari keramaian. Harga yang ditawarkan pun begitu terjangkau tanpa perlu
merogoh kocek terlalu dalam.