Situs
layanan informasi UIN Jakarta sering eror. Keseriusan Pustipanda kian
dipertanyakan.
Awal
September lalu, Muhammad Yusuf Zaini Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) tak lagi bisa
mengakses situs laboraturium jurusannya. Meski sudah mengecek berulang kali,
namun situs itu tetap tak ada perubahan. Laman situs labfis.fitk.uinjkt.ac.id
itu tampak eror. “Situsnya enggak bisa diakses,” kesal
Yusuf, sapaan akrabnya, Rabu (18/10).
Menurutnya, situs
jurusan sangat penting untuk database
publikasi laporan praktikum dan informasi seputar jadwal praktikum.
Fungsi lain web itu juga sebagai wadah untuk
mengirim tugas kuliah. Sebagai jalan keluar, laboran fisika memberikan
instruksi kepada mahasiswa untuk mengirimkan tugas praktikum melalui akun email
mahasiswa.
Yusuf melanjutkan,
pihak jurusan pun sudah
mengajukan pengaduan ke Pusat Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta agar situs mereka
segera dipulihkan. Meski demikian, lanjut
Yusuf, sampai sekarang mahasiswa masih mengirimkan tugas praktikum melalui
email pribadi. “Mau bagaimana lagi, sampai sekarang begitu,” ungkapnya.
Terkait penyediaan
sistem informasi ini, Institut pun mengecek 11 situs fakultas di
UIN Jakarta pada Sabtu (7/10). Satu per satu situs dibuka, namun sayang
pengecekan di luar ekspektasi. Dari 11 fakultas hanya tiga fakultas yang bisa
diakses yaitu Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan,
dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sedangkan delapan situs sisanya tidak dapat
diakses.
Situs informasi menjadi
hal yang sangat penting bagi sebuah instansi apalagi perguruan tinggi. Terlebih
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pangkalan Data
Perguruan Tinggi pasal 56 ayat 4. Dijelaskan, perguruan tinggi bertanggung
jawab untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan dengan sistem yang memadai.
Peraturan di atas
juga diturunkan dalam PP Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaran Sistem dan Transaksi Elektronik. Terdapat sembilan poin yang
dijadikan rujukan dalam pengelolaan sistem, salah satunya adalah perangkat lunak, yang berkaitan
dengan database dan server.
Menganggapi hal
ini, Kepala Penjaminan Mutu UIN Jakarta Sururin mengamini bahwa situs jurusan maupun situs instansi
merupakan bagian pendukung
akreditasi. Sururin menjelaskan, urusan
seperti ini merupakan tanggung jawab penuh
Pustipanda. Bahkan, tak hanya Sururin, Ia
mengatakan bahwa Rektor UIN Jakarta pun sudah mewanti-wanti agar pelayanan informasi
elektronik tetap tersedia. “Ke depannya kita ingin audit dan evaluasi IT,”
jelasnya, Jumat (13/10).
Merespons
hal ini, Kepala Pustipanda Nasrul Hakim tak
menampik belakangan ini server UIN Jakarta masih dalam tahap perbaikan. Sejauh
ini, layanan informasi di UIN Jakarta sudah dibekali dengan 30 server.
“Kita akan terus mengadakan perbaikan, harapannya jangan sampai ada kendala
lagi,” katanya, Selasa (17/10).
Lebih lanjut,
Nasrul dan 13 tenaga ahli Pustipanda Pusat akan berupaya untuk memberikan
layanan informasi yang baik. Menanggapi kasus situs laboraturium fisika, menurut
Nasrul, jika ada kejadian yang serupa untuk langsung dikoordinasikan dengan Pustipanda
agar mendapat penanganan dari timnya. “Segera dikoordinasikan dengan Pustipanda
ya,” tambahnya.
Pengamat sistem informasi Aries Susanto
mengatakan, sejauh ini sistem informasi UIN Jakarta sudah baik. Namun, menurutnya Pustipanda
harus
mengantisipasi situs rentan
eror jika digunakan secara massal.
“Harusnya ada perawatan maksimal
agar situs tetap on dan tidak
lemot diakses,” jelasnya, Rabu (18/10).
Sementara
itu, Biro Perencanaan dan Keuangan Kuswara mengatakan
ada anggaran khusus untuk Pustipanda terkait manajerialnya. Meski sudah
dianggarkan dalam Rencana Anggaran Belanja
2017 sebesar Rp3.820.000.000, Pustipanda dinilai harus
bisa mengoptimalkan anggaran yang sudah diberikan. “Anggaran Pustipanda kan besar,”
tuturnya, Rabu (18/10).
Kendati demikian,
Nasrul mengatakan, anggaran sebesar itu
habis dialokasikan untuk jaringan internet, perawatan
hingga pemeliharaan server. Ia pun kembali menegaskan untuk sama-sama
mengoptimalkan layanan Pustipanda yang sudah ada. Tak hanya itu, menurutnya,
daya tampung server sudah diperbaiki agar bisa digunakan oleh sivitas
akademika. ”Ke depannya, situs-situs akan segera dipulihkan,” pungkasnya.
Alfarisi Maulana