Sukses menuai prestasi di bidang penelitian, tak membuat
berpuas hati. Rasa ingin tahu membawa Faza bergelut di bidang teknologi.
Di era modern ini perkembangan
teknologi memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sosial masyarakat.
Terlebih di bidang ekonomi, sekarang banyak orang yang berlomba memanfaatkan
teknologi untuk meraup keuntungan. Salah satunya mulai beralihnya pasar
tradisional ke pasar online dengan
semakin menjamurnya Start Up di
Indonesia. Kesempatan ini pun tak luput dimanfaatkan oleh Muhammad Faza Firdaus yang mengembangkan
bisnisnya di bidang Start Up.
Pria yang akrab disapa Faza ini merupakan
penggagas bisnis Start Up yang bergerak
dibidang pembuatan aplikasi berbasis Android
dan Apple. Ikut serta dalam kompetisi
yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) September 2016 lalu menjadi awal
ketertarikan Faza menekuni bisnis Start
Up. Dalam kompetisi tersebut Faza membuat sebuah aplikasi untuk menentukan rate asuransi. Dari aplikasi yang Faza
buat bersama seorang progammer Annisa
Siti Rahma berhasil mendapat juara dua.
Sebelum bergelut di bisnis Start Up, Pria asal Tangerang ini sempat
menekuni kegiatan dibidang penelitian. awal penelitian Ia lakukan ketika tengah
menggarap skripsi yang menjadi syarat kelulusan. Penelitian yang Ia lakukan
kala itu terkait efisiensi bank. Hasil
penelitian itupun mendapatkan juara dua dalam pelombaan karya ilmiah yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia Pada 2013 lalu.
Di samping itu, Faza pun melakukan
penelitian untuk mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh United Nations
Development. Dalam kompetisi tersebut Faza
melakukan penelitian terkait ekonomi Islam di Yogjakarta. Selama delapan
bulan proses seleksi, karyanya dinyatakan sebagai juara tiga dalam kompetisi
tersebut.
Sementara itu dalam mengembangkan
bisnis, pria kelahiran 1991 dibantu oleh keempat rekannya yaitu Dwinda
Faradita, Annisa Siti Rahma, Arvyn Dila Wijaya dan Bayu Mahardhika yang
menghasilkan dua aplikasi berbasis Android.
Pertama, aplikasi yang digunakan lembaga keuangan untuk melacak keberadaan unit
kerja masyarakat. kedua, aplikasi yang diberi nama all about tutorial yang berisikan berbagai jenis tutorial di
youtube.
Di samping itu, pria berusia 26
tahun tersebut juga membuka jaringan kerjasama dengan beberapa perusahaan
swasta yang bergerak di bidang ekonomi. Dari kerjasama tersebut, Faza dan
kawan-kawannya dapat meraup keuntungan hingga Rp12 juta dalam satu proyek.
Selain menjalankan bisnis, saat
ini Faza pun sibuk mengajar praktikum statistika di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Berkat kegemarannya dalam bidang tulis menulis saat ini Ia tengah menggarap
sebuah buku yang Ia adopsi dari video-video yang diunggah di Youtube miliknya.
Video yang Ia buat merupakan wawancara
dengan publik figur untuk mengulik sisi inspiratif tokoh tersebut. Salah
satunya Didit Maulana yang merupakan desainer yang mengenalkan kain etnik
Sumatra di dunia Internasional.
Semasa kuliah di Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Faza sempat menjajal menjadi
seorang Youtuber dengan menghasilkan
beberapa video. Meski sempat aktif di
Youtube, Faza enggan menjadi artis Youtube. “Hanya ingin berbagi kisah
sukses dengan masyarakat,” ungkapnya, Rabu (13/9).
Perjalanan kuliah Faza tidak
melulu mulus, Ia bercerita untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari Ia harus
meluangkan waktu untuk mengajar di sela-sela padatnya jadwal kuliah. Mulai dari
mengajar di lembaga bimbingan belajar hingga sebagai pengajar privat.
Pria yang memiliki moto hidup mencoba
keluar dari zona nyaman, menjadikan anak pertama dari empat bersaudara ini
terus mencoba hal-hal baru. Faza berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru
dengan teknologi khususnya di bidang ekonomi. Ia pun memberi kesempatan bagi
orang-orang ahli teknologi informatika yang ingin bergabung dalam bisnisnya.
Atik Zuliati
Atik Zuliati