Daftar
hadir merupakan bagian dari penilaian formatif dosen kepada mahasiswa. Namun,
banyak dosen yang membiarkan mahasiswanya untuk mengisi daftar hadirnya
sendiri. Kebiasaan seperti itu, membuat mahasiswa bermalas-malasan untuk datang
kuliah dan menitipkan daftar hadir kepada temannya.
Titip absen rupanya telah
menjadi kebiasaan yang sudah mengakar di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa
semester atas. Alasannya pun beragam, mulai dari jalan yang macet, terlambat
bangun, tidak tertarik mengikuti mata kuliah, hingga karena bobot mata kuliah
yang dianggap tidak wajib.
Tidak adanya pengecekan
kembali oleh dosen membuat daftar hadir mudah dicurangi mahasiswa. Seperti Ardi
(bukan nama sebenarnya), menurutnya semester ini telah enam kali menitipkan daftar
hadir. “Paling sering kesiangan dan telat karena macet,” katanya, Selasa (30/5).
Meskipun telah enam kali menitipkan daftar hadir, ia memiliki nilai mata kuliah
yang sama seperti temannya.
Ardi bercerita, kebiasaan
dosen yang memberikan daftar hadir langsung kepada mahasiswa menjadi peluang
untuknya menitip absensi. Saat malas atau bangun kesiangan ia cukup bermodal chat untuk mendapatkan daftar
kehadirannya. Ia cukup memberitahukan temannya bahwa tidak dapat hadir
mengikuti mata kuliah tersebut. Kemudian, meminta agar mengisi daftar
hadirannya.
Lain
hal dengan Ardi, wanita yang kerap
disapa Wanda menceritakan, bahwa mata kuliah yang ia ikuti pada sore hari
membuatnya malas untuk pergi ke kampus. Sehingga, menitipkan daftar hadir menjadi
alternatif untuk menyelamatkan nilainya. Jarak yang jauh dari rumahnya di Kebon
Jeruk membuatnya ogah-ogahan ke kampus. “Males ke kampus kalau cuma satu mata kuliah
doang,” ujarnya, Senin (29/5).
Budaya
titip absen ini kadang membuat jengkel mahasiswa yang dititipi, semisal
Mega mahasiswi yang suka dititipkan
absensi oleh temannya. “Sekali dua kali sih gapapa, kalau udah keseringan males
juga,” keluhnya, Senin (29/5).
Menanggapi
kebiasaan mahasiswa yang menitip absen ini, Wakil Rektor Bidang Akademik
Fadhilah Suralaga menyayangkan sikap dosen yang memberikan daftar hadir
langsung kepada mahasiswa. Padahal, daftar hadir mahasiswa menjadi tanggung
jawab dosen. Sebab, daftar hadir ini merupakan cara dosen mendidik mahasiswa
supaya disiplin.
Menurut
Fadhilah, dosen mengajar mahasiswa tak hanya untuk menjadi orang yang pintar. Tapi,
dosen pun bertanggung jawab untuk menjadikan mahasiswa orang yang berkarakter. Salah
satunya menanamkan sifat jujur, bertanggung jawab, dan berkomitmen. Ia
menegaskan, jika mahasiswa terbiasa curang dalam melaksanakan perkuliahannya,
maka sifat ini akan menjadi kebiasaan. “Tidak masuk bilang masuk, punya tugas menyuruh
orang lain. Bagaimana mau jadi orang yang jujur,” ungkapnya ketika ditemui di
ruangannya, Selasa, (29/5).
NA