“Penyebaran berita hoax
kian tak terbendung di era kemajuan teknologi informasi. Berita hoax atau
bohong pada umumnya digunakan untuk menjatuhkan lawan. Melalui berita,
postingan media sosial hingga pidato ujaran kebencian diutarakan,” ungkap Dekan
Fakultas Ushuluddin (FU) Masri Mansoer dalam sambutannya, Rabu (12/4).
Seminar Internasional
yang dibuka dengan hiburan dari Ushul Band dan Marawis FU mendatangkan Muhammad
Hasan Zamani. Guru Besar Hauzah Islamiyah Iran ini menerangkan hoax sudah ada sejak lama. Dalam Alqur’an,
kata hoax dimaknai dengan bala’ atau
penyakit, karena menimbulkan fitnah dan menyebarkan kebencian.
Acara yang
diselenggarakan di Auditorium Harun Nasution ini juga menghadirkan Asrorun
Ni’am Sholeh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Asrorun menjelaskan klarifikasi
perlu dilakukan sebelum mempublikasi berita. Berita hoax muncul akibat pengaruhi
opini publik untuk kepentingan individu, pemenuhan kemauan masyarakat, dan
alasan bisnis sebagai keuntungan ekonomis, sosialis, dan politis.
Pembicara yang hadir tak
hanya dari luar UIN Jakarta saja, tapi juga dihadiri dosen tamu FU Martha C.
Beck. Martha merupakan lulusan dari Lyon College, Amerika Serikat. Dalam
materinya ia beranggapan media sosial banyak menyebarkan berita hoax dan banyak orang kaya mem-bully orang miskin. Teknologi komunikasi
diperkembangannya mempunyai nilai positif dan negatif bagi penggunanya.
Azmi
Aghnia Jannati, Mahasiswi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Jakarta