Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan
Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batuttah (KMPLHK Ranita) Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, gelar orasi lingkungan bertajuk ”Green
Campus Season 2” dalam rangka peringati Hari Bumi di depan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) pada Jum’at, (21/04). Tema tersebut diangkat
karena bertepatan dengan Hari Bumi yang jatuh pada Sabtu, (22/04). Orasi ini melibatkan seluruh anggota hingga
pengurus KMPLHK Ranita.
Kondisi kampus menjadi objek utama orasi lingkungan yang berfokus pada Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pasalnya, RTH yang
ada di UIN Jakarta sangat minim, bahkan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. “Seharusnya
di sini taman, tapi dijadikan lahan parkir, jadi kita mau menjadikan fungsi
taman secara utuh lagi,” ujar Windy, Ketua Pelaksana orasi lingkungan saat
ditemui di depan Student Center (SC), Jum’at (21/04)
Untuk mengembalikan fungsi taman, pengurangan kendaraan
bermotor dinilai sebagai langkah yang tepat. Salah satunya RTH yang bertempat di depan Markas Komando
Resimen Mahasiswa (Menwa) kini telah dimodifkasi oleh KMPLHK Ranita. “Salah
satu contohnya di RTH ini kita bangun vertikal garden, untuk menandakan
bahwa lokasi ini bukan lahan parkir,” ucap Ratih, Anggota Muda Ranita (Amura), Jum’at (21/04)
KMPLHK Ranita telah menyampaikan aspirasi kepada pihak
rektorat, namun sampai saat ini belum ada tindakan. “Tahun lalu kita
mengusulkan ke rektorat terkait pembebasan lahan parkir ini sebagai taman,
namun sampai saat ini belum terlaksana. Tahun ini kita melakukan orasi lagi
dengan inovasi baru, yakni vertikal garden,” ungkap Windy.
Selain vertikal garden, KMPLHK Ranita juga
mengusulkan gerakan one day no lift kepada pihak rektorat guna
mengurangi pemanasan global. Dengan adanya surat edaran yang dikeluarkan, gerakan
ini terlaksana pada Hari Bumi, Jum’at, (21/04) di setiap fakultas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. “Tahun lalu kita telah mengusulkan gerakan one day no
lift, namun hanya diwujudkan bertepatan dengan Hari Bumi saja. Tahun ini
kita berharap agar gerakan one day no lift tidak hanya berjalan pada Hari
Bumi, namun dapat dilaksanakan pada hari-hari biasa,” tegas Windy.
Orasi ini bukanlah langkah terakhir yang ditempuh oleh
KMPLHK Ranita untuk mewujudkan kembali fungsi RTH dan pengurangan polusi. “Kedepannya
kita akan membuat vertikal garden tidak hanya di depan Student Center
saja. Kita mau bikin di tempat-tempat yang lain. Kita juga sudah mengajukan ke
pihak rektorat,” ungkap Windy.
Mereka mengharapkan agar mahasiswa tidak melakukan
pemborosan terhadap energi. Misalnya dengan menggunakan lift, listrik, air, dan
air conditioner (AC) dengan bijak, hingga membudayakan diri untuk
berjalan kaki dan naik tangga. “Biasanya ada mahasiswa sudah selesai kuliah,
tapi sampai sore kelas yang kosong AC-nya masih nyala, terkadang juga ada
mahasiswa yang kelasnya di lantai dua tapi tetap naik lift,” ujar Ratih.
EA