Teater Syahid memboyong dua piala bergengsi di awal tahun dalam Dramakala Fest 2017 dengan kategori Grup Teater Terbaik 1 dan Aktris Terbaik 1 serta mendapatkan Nominasi Sutradara Terbaik, kemenangan ini seperti menghidupkan kembali kejayaan Teater Syahid yang mati suri.
IDEAL (Indonesia Drama Educators Association)
menyelenggarakan kegiatan tahunan yaitu Dramakala Fest 2017 Drama Pendek dan
Monolog pada 23-25 Februari 2017 di London School of Public Relation Jakarta.
Dramakala Fest yang diadakan pada tahun ini merupakan pelaksaaan tahun ke-6,
dimana setiap tahunnya lomba tersebut diadakan dalam rangka memperingati hari ulang
tahun IDEAL dan penerbitan newsletter Dramakala edisi Februari 2017.
Setiap tahunnya Dramakala Fest diikuti oleh peserta dari
berbagai daerah seperti Pontianak, Bali, Riau, Surabaya dan masih banyak
lainnya karena festival ini merupakan festival drama yang berskala nasional. Dramakala
Fest dibagi menjadi dua kategori perlombaan yaitu drama pendek dan monolog.
Pada tahun ini tercatat terdapat 22 kelompok teater yang menjadi peserta drama pendek
dan 28 individu yang menjadi peserta monolog. Juri drama pendek pada tahun ini
ialah Harris Priadie Bah, Ipit Dimyati dan Gandung Bondowoso serta kategori
Monolog ialah Arswendo Atmowiloto, Eddy Haryono dan Sihar Ramses.
Teater Syahid
pada tahun ini berkesempatan mengikuti perlombaan drama pendek, membawakan
naskah Jepang yang berjudul “Heart of Almond Jelly” karya Wishing Chong. Naskah
ini diterjemakan oleh Teguh Hari Prasetyo dan Yoko Nomura kemudian diadaptasi
dan dipadatkan oleh Teater Syahid karena kebutuhan lomba Dramakala Fest. Pementasan
kali ini disutradari oleh sutradara muda berbakat yaitu Ari Sumitro. Ari yang
merupakan mantan ketua UKM Teater Syahid periode 2012-2013 ini juga pernah
menyutradarai pementasan Kura-kura dan Bekicot pada Art Inspiring 2016 yang
diadakan oleh Teater Syahid.
Naskah Heart of
Almond Jelly ini hanya dimainkan oleh 2 aktor, yakni tokoh Sayoko (dalam naskah
asli) diperankan oleh Sarah Nurmala dan Tatsuro (dalam naskah asli) diperankan
oleh Khairul Fiqih Firmansyah. Karena proses adaptasi naskah, kedua tokoh dalam
naskah asli diubah namanya menjadi Sekar dan Sihar.
Pementasan ini cukup
membuat penonton tercengang dan tak segan menitihkan air mata karena cerita dan
permainan kedua aktor diatas panggung, ditambah lagi racikan adegan sutradara beserta tim artistiknya
yang apik dalam mengemas pementasan tersebut, yang pada akhirnya pementasan
tersebut berhasil menyabet beberapa penghargaan dalam ajang Dramakala Fest ke-6 yakni Best of The Best
Gruop (Grup Terbaik 1), Best
of The Best Actress (Aktris terbaik 1) oleh Sarah Nurmala dan Nominasi Sutradara Terbaik ke 3 oleh Ari
Sumitro. Pencapaian tersebut merupakan prestasi yang patut dibanggakan dan
diapresiasi dalam awal tahun 2017. Peraihan
ini mampu membakar semangat para anggota Teater
Syahid dalam proses
melahirkan karya-karya yang luar biasa selanjutnya. Tidak lupa Teater Syahid tetap teguh dalam
prinsip bahwa proses dan pementasan yang baik ialah tujuan utama, dan piala ialah poin kesekian
serta tidak lupa untuk tetap rendah hati dalam keadaan apapun.
Agenda terdekat
Teater Syahid selanjutnya ialah mengadakan Studi Pertunjukan yaitu sebuah
pementasan yang ditujukan bagi Anggota Muda Teater Syahid angkatan 2016 yang
akan diselenggarakan pada 14-16 April 2017 di Aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta serta menyelenggarakan pementasan keliling pada bulan Oktober 2017.
Ditulis oleh Humas Teater Syahid Nani Yulianti
Ditulis oleh Humas Teater Syahid Nani Yulianti