Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede
Rosyada serta seluruh
dekan dari setiap fakultas mengadakan rapat pimpinan (rapim) di ruang sidang Fakultas
Syariah dan Hukum (FSH) 16 Desember
2016. Dalam rapim tersebut membahas tentang kesiapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB) untuk pindah ke gedung baru, bersebelahan dengan Asrama Putra di Jalan Tarumanegara,
Pisangan, Ciputat. Akan tetapi, Dekan FEB tidak menyatakan kesiapannya,
sehingga rapim belum menghasilkan keputusan akhir.
Oleh sebab itu, Dede Rosyada memberikan kesempatan pada fakultas lain untuk
melakukan perpindahan gedung. Kemudian dibuatlah beberapa opsi fakultas yang
bersedia pindah gedung. “Pertama Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kedua Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, ketiga Fakultas Adab dan Humaniora ini juga,” ungkap Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
(FAH) Sukron Kamil, Rabu (4/1).
Saat dijumpai di ruangannya, Sukron membenarkan tentang kepindahan gedung
FAH. “Ketika rapat itu semua diam, saya langsung angkat tangan,” katanya. Selain
itu, Sukron menambahkan, alasan kepindahan gedung FAH ke lokasi yang tersebut, lantaran FAH
akan membuka beberapa jurusan baru. “Bahasa dan Budaya Muslim Jepang dan Cina
(Asia Timur), dan Sastra Islam Indonesia masih delay di LP2M,” ujarnya.
Informasi mengenai keputusan Dekan FAH tersebut yang dinilai terlalu cepat,
itu membuat mahasiswa FAH mengeluhkan keputusan tersebut. Salah satunya Murojab
Nugraha, mahasiswa Tarjamah semester tujuh. Murojab mengatakan, lokasi gedung
yang baru itu menyulitkan akses mahasiswa terhadap pusat univesitas seperti Perpustakaan
Pusat dan Rektorat.
Gedung FAH rencananya akan mulai digunakan pada bulan Maret 2017,
berlokasi di Jalan Tarumanegara, Pisangan, Ciputat. Bersebelahan dengan Kopertais. Namun jarak antara pusat kampus dengan
gedung FAH yang asalnya hanya beberapa
meter. Sekarang menjadi 1 km, itu mendapat keluhan dari mahasiswa. “Saya khawatir jarak gedung FAH yang
baru cukup jauh dari fakultas manapun, akan membuat mahasiswa sulit bergaul,”
kata Muhammad Fakhri mahasiswa
Bahasa dan Sastra Arab semester tiga.
Menanggapi keluhan para mahasiswa, Sukron mengatakan, meskipun jarak antara
gedung FAH yang baru dengan pusat kampus itu lebih jauh tapi menurutnya hal itu
seharusnya bisa membuat mahasiswa memiliki daya juang lebih untuk menghadapi perubahan
tersebut. Dalam pandangannya itu bukan merupakan alasan bagi mahasiswa. “Bagi
yang gak punya kendaraan mereka bisa jalan
kaki, itu kan sehat,” ujarnya.
Sukron menambahkan, rencananya sosialisasi tentang perpindahan FAH ke gedung
baru itu akan dilaksanakan minggu depan, dengan mengumpulkan perwakilan dari para
mahasiswa. “Nanti mungkin minggu depan akan dikumpulkan mahasiswa untuk membahas
desain ruangan seperti apa,” katanya.
FFA