Penghitungan suara yang sempat tertunda di Fakultas Syariah dan
Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta akhirnya dilanjutkan kembali
di Gedung Kemahasiswaan, Jumat (23/12). Penghitungan ulang ini
dikarenakan adanya dugaan penggelembungan suara yang sempat menuai kericuhan di
FSH Kamis (22/12) lalu. Setelah dihitung kembali kesalahan jumlah ternyata ada
pada absensi pemilih saat itu.
Baca juga : Penghitungan Suara di FSH Ricuh
Dalam absensi awalnya dihitung ada 1499 suara sedang dalam kotak suara
terdapat 1504 suara, kemudian setelah dihitung kembali ada lima suara yang
terlewat dalam absensisi tersebut. Salah satu saksi dari Jurusan Ilmu Hukum FSH,
Khaidir Ali mengungkapkan memang ada kesalahan dalam penghitungan absensi yang
dilakukan KPPS FSH. “Setelah dihitung ulang, ternyata jumlah yang ada di absen
dengan surat suara sama yaitu 1504,” ungkap mahasiswa semester tujuh ini, Jumat
(23/12).
Setelah proses penghitungan, terjadi sedikit kericuhan antara pendukung calon hingga Satuan Pengaman (Satpam) UIN Jakarta turun
untuk mengamankannya. Kepala Satpam Satori menceritakan saat terjadi adu
argumen antara pendukung calon sehingga ia terpaksa menghentikannya
demi menjaga keamanan. “Saya gak tahu permasalahannya apa, yang penting
melihat situasi orang tambah banyak, saya paksa bubarkan karena kalau semakin
banyak susah mengatasinya,” ucapnya.
Selain itu, Satpam memberikan pengawalan terhadap Ketua KPPS sampai gerbang keluar UIN Jakarta. Satori
menjelaskan dia mendapat informasi bahwa Ketua KPPS sedang ditunggu sekelompok
mahasiswa sehingga ia mengawalnya untuk memberikan keamanan “Ada sekitar 15 Satpam yang mengawal,” tukasnya.
Yayang Zulkarnaen