Tak sedikit masyarakat yang
menganggap belajar ilmu astronomi membutuhkan biaya mahal. Kehadiran HAAJ
diharapkan mampu menghapus stigma tersebut.
Masyarakat
Indonesia masih banyak yang belum
mengenal ilmu astronomi. Permasalahan itu disebabkan adanya anggapan
mempelajari ilmu astronomi membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sehingga membuat
masyarakat enggan untuk mempelajarinya. Sedangkan bagi masyarakat yang telah
mengetahui ilmu astronomi, mereka masih
terkendala fasilitas yang tak tersedia.
Beranjak
dari keadaan tersebut, pada 21 April
1984 Darsa Sukartadiredja mendirikan klub astronomi bernama Himpunan
Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala
Planetarium dan Observatorium Jakarta. Selain itu, HAAJ juga didirikan sebagai
sarana untuk masyarakat yang berminat dalam bidang astronomi.
Komunitas
yang terbentuk karena keresahan seorang pencinta astronomi ini bertujuan untuk
memopulerkan astronomi kepada masyarakat umum. Ketua HAAJ, Indra Firdaus menjelaskan,
sebelumnya ketertarikan masyarakat
terhadap astronomi tergolong minim. Oleh karena itu, komunitas yang menjalani aktivitas
sehari-hari di Planetarium dan Observatorium Jakarta ini mencoba merangkul
seluruh elemen masyarakat, seperti pegawai, masyarakat umum, siswa, dan
mahasiswa. Lebih lanjut, Indra saapaan akrabnya menambahkan, seharusnya
pemerintah juga ikut andil dalam mengenalkan astronomi kepada khalayak umum.
“Untuk dapat mencapai visi tersebut dibutuhkan kerjasama dengan semua elemen
masyarakat” ungkapnya, Selasa (13/9).
Ragam
kegiatan tentang astronomi dilakukan HAAJ demi mempromosikan astronomi di
Indonesia. Tiap tahun HAAJ mempunyai dua program kerja utama yaitu kegiatan
rutin dan non-rutin. Kegiatan ini biasanya dimulai dari Januari hingga
Desember.
Kegiatan
rutin HAAJ terbagi menjadi tiga macam. Pertama, pertemuan dwi mingguan yang
dilaksanakan setiap Sabtu. Kegiatan yang dilaksanakan dua minggu sekali ini
berupa diskusi mengenai tata surya dengan segala kemisteriusannya. Tema diskusi
pun berbeda-beda di tiap pertemuan, seperti tata surya: apa kabar pluto?,
alien: fakta atau ilusi, dan kandungan kimia dalam alam semesta. Saat diskusi,
HAAJ turut menghadirkan pembicara dari kalangan dosen dan akademisi. Terkadang
pemateri diisi oleh salah satu pengurus HAAJ.
Selain
berdiskusi, kegiatan rutin HAAJ lainnya ialah Star Party. Para peserta yang
ikut dalam kegiatan ini dapat melihat galaksi mengunakan teleskop. Star Party
sebagai praktik langsung dari berbagai materi tentang astronomi yang telah
didiskusikan sebelumnya. Selama 2016,
star party dilakukan sebanyak lima kali di daerah Bogor dan Jakarta.
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan peserta tentang ilmu antariksa.
“Agar anggota HAAJ lebih serius menggeluti ilmu astronomi,” kata Indra.
Selanjutnya,
kegiatan rutin HAAJ yang ketiga adalah astro party. Kegiatan ini berbentuk talk show, pameran, dan pemutaran film
bertemakan astronomi yang dilaksanakan sekali dalam setahun. Astro party
dilaksanakan di pusat kebudayaan negara asing yang berada di Jakarta. Tahun ini
Astro Party diselengarakan pada 30 Juli 2016 bertempat di Pusat Kebudayaan
Amerika, Jakarta dan terbuka untuk masyarakat umum.
Di samping kegiatan
rutin, Indra mengatakan HAAJ juga
memiliki kegiatan non-rutin yang dilakukan dalam bentuk berbagai acara khusus,
misalnya Global Astronomy Month, World
Space Week, International Observe the Moon Night dan Observasi Gerhana
Matahari Total. “Kegiatan ini untuk astronomi” jelasnya.
Untuk melancarkan kegiatannya, HAAJ mencari dana dengan berjualan
pernak-pernik khas astronomi seperti baju, jaket, dan majalah astronomi. HAAJ
juga mendapat bayaran karena diundang
sekolah, kampus, dan instansi untuk melaksanakan star party. Selain itu, HAAJ
pun menerima donasi dari para relawan.
Hingga kini, HAAJ telah memiliki ribuan anggota yang tersebar di
daerah Jabodetabek. Namun, saat ini hanya 50 orang yang aktif. Lebih lanjut
Indra menjelaskankan untuk menjadi anggota HAAJ peserta harus ikut enam kali diskusi dwi minnguan dan satu
kali star party untuk umum. Selain itu, HAAJ juga menyediakan website www.penjelahangkasa.com yang berisi seputar
kegiatan HAAJ.
Salah satu anggota HAAJ Muhammad Rayhan mengaku bahagia bisa
bergabung. Ia menjelaskan kesenangan itu karena bisa berkumpul dengan orang
yang memiliki kesamaan hobi. Lebih lanjut, sarjana lulusan Jurusan Aqidah
Filsafat menambahkan dengan bergabung di HAAJ ia menjadi mengerti tentang dunia
antariksa. “Kami diajari tentang ilmu astronomi dan membuat orang lain agar
mencintai astronomi,” ungkap Rayhan, Jumat (16/9).
Zainuddin
Lubis