Tidak hanya di dalam agama, dalam dunia usaha pun Rasul menjadi teladan
yang layak ditiru oleh pengusaha sekarang. Dunia enterpreneurship telah dicontohkan Rasulullah dari beliau berusia
masih mudanya. Ia telah memulai bisnis dengan mengikuti tradisi pamannya Abu
Thalib mengelilingi daratan Arab.
Hal tersebut disampaikan Dude Harlino dalam acara Talkshow
Moeslimpreneur diadakan oleh Koperasi Mahasiswa (Kopma)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di masjid Student
Center (SC), Minggu, (9/10). Acara
bertemakan “Let’s Change The Worlds by
Becoming Moeslimpreneur,” ini merupakan salah satu dari rangkaian acara
pekan Koperasi Mahasiswa (Kopma) yang dilaksanakan dari tanggal 3-9 Oktober.
Dalam kesempatannya,
Dude Harlino mengatakan, modal utama Rasulullah dalam berwirausaha adalah
kejujuran dan kepercayaan kemudian kompetensi. Itulah yang dicontohkan
Rasulullah SAW 14 abad yang lalu. Selain itu, ia pun banyak menekankan pentingnya peran teknologi dalam menjalankan
dunia bisnis di era saat ini. “Peran teknologi saat ini sangat menunjang dalam
melakukan ekspansi dalam dunia bisnis,” ungkapnya.
Usia sangat
menentukan keberhasilan dalam dunia bisnis, lanjut Dude, semakin muda maka
semakin banyak kesempatan yang dimilikinya. Kemudian, ia pun memberi masukan
pada mahasiswa tentang langkah yang harus dilakukan sehingga bisa menjadi
pelajar yang sukses. “Kuliah, cari ilmu, mulai usaha, mendapatkan ijazah dan
membuka lapangan kerja baru,” sarannya.
Selain Dude,
Dimas Seto pun berpendapat, dalam bisnis selalu ada tantangan yang harus
dihadapi. Namun, adanya tantangan itu tidak boleh membuat kita kemudian
menyerah tapi harus mencari solusinya. “Ketika kita terjatuh 13 kali, maka kita
harus bangkit 15 kali,” katanya. Masih menurut Dimas, biasanya yang mempersulit
mahasiswa adalah modal, tapi menurutnya modal tidak harus berupa materi. “Saya
memulai usaha bukan dengan modal berupa materi, tapi hanya dengan modal
pertemanan,” ujarnya.
Menurut ketua
pelaksana Ketua Pelaksana Talkshow Moeslimpreneur Dewa Maulida, acara ini bertujuan
untuk memotivasi pada mahasiswa untuk mau memulai usaha sendiri. Menurutnya Rasul
pun mencontohkan dalam segala aspek termasuk enterpreunership. Kemudian salah satu peserta, Asep Ridwan
memberikan respon positif atas diselenggarakannya acara ini. “Acara ini membuat
saya termotivasi untuk memulai bisnis semuda mungkin“, ujar Mahasiswa Ilmu
Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin ini.
FFA