Sabtu malam (10/9),
seorang mahasiswa sedang duduk di basement
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
(Fidikom) dan Fakultas Ushulludin (FU) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dengan menggunakan sebuah laptop, mahasiswa semester lima ini sedang asyik menikmati layanan hotspot yang ada di fakultas tersebut.
Hal itu dilakukan
Kanzul Fikrisyah setiap malam ketika keesokan harinya tidak ada kegiatan
belajar mengajar di kampus. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin ini selalu
menggunakan jaringan Wireless Fidelity
(wi-fi) yang disediakan UIN Jakarta untuk mengakses internet secara gratis.
Akses gratis internet itu ia manfaatkan untuk mendownload film, jurnal, lagu, dan mengerjakan tugas.
Akses cepat
menjadi alasan pria yang akrab disapa Kanzul ini memilih malam hari untuk
menggunakan jaringan wi-fi kampus. Pojokan
Fidikom menjadi tempat pilihannya karena terdapat kontak listrik untuk mengisi
baterai laptop ketika hampir habis.
Terhitung
terdapat 140 buah layanan hotspot yang
ada di kampus UIN Jakarta. Banyaknya
layanan hotspot, membuat mahasiswa
mudah mengakses internet. Hal ini memicu banyak mahasiswa memburu wi-fi.
Tak hanya
Kanzul, berburu wi-fi juga dilakukan Fairuz
Nisrina. Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini biasanya menggunakan
layanan hotspot yang dapat terakses
cepat, seperti di besment FEB dan
Fidikom.
Fairus
mengungkapkan, layanan internet kampus sangat bermanfaat bagi mahasiswa
lantaran akses internet sangat dibutuhkan untuk mengerjakan tugas. Tak hanya
itu, mahasiswi yang akrab disapa Iyus ini pun pernah ke kampus pada hari libur,
hanya untuk mengakses internet gratis saat mengerjakan tugas kuliahnya.
Iyus merasa puas
terhadap layanan hotspot kampus. Pasalnya,
selain aksesnya yang cepat, kuota yang tersedia pun tak dibatasi pihak kampus. Namun,
ia masih menyayangkan wi-fi kampus
yang masih menggunakan akses privasi. “Sayang masih menggunakan password,” ujarnya, Rabu (14/9).
Lain Kanzul dan
Iyus, lain pula Muhammad Yusuf yang biasa memanfaatkan akses wi-fi di masjid Student Center (SC).
Selain aksesnya yang cepat, tempat yang nyaman menjadi alasannya memilih SC. “Ada
karpetnya sih,” ucap Yusuf, Rabu (14/9).
Yusuf mengakui,
ia biasa menggunakan hotspot kampus
setiap hari sabtu dan minggu. Menurutnya, selain karena hari libur, pada hari
itu akses internet berjalan dengan sangat cepat. Sehingga, dapat ia nikmati
untuk download film atau mengakses
situs lainnya.
Tak hanya untuk download film, ia juga menggunakan wifi kampus untuk mengakses
jurnal-jurnal internasional. “Karena, ada beberapa jurnal internasional yang
hanya dapat diakses menggunakan wi-fi
kampus,” ujar Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini, Rabu (14/9).
Menanggapi
banyaknya mahasiswa yang memburu layanan hotspot
gratis, Koordinator Suport Pusat Teknologi, Informasi, dan Pangkalan Data
(Pustipanda) Abdullah berharap agar semua mahasiswa dapat menggunakan fasilitas
wi-fi kampus dengan bijaksana. Ia
mengakui, saat ini tidak ada kebijakan dari pustipanda mengenai batasan waktu
penggunaan wi-fi, meskipun sebelumnya
pernah ada kebijakan tersebut. “Namun, kebijakan tersebut mendapat tentangan
dari berbagai pihak,” ujarnya, Jumat (16/9).
Jannah Arijah