Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK)—tahun ini dikenal Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiswaan (PBAK)—merupakan sarana bagi mahasiswa baru untuk mengenal
kampus, mulai dari sarana prasarana, lembaga kemahasiswaan, hingga akademik.
Sayang, tujuan tersebut tak tercermin dalam pelaksanaannya.
Pasalnya, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK), Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan Fakultas Ushuludin (FU)
tidak mendapat materi keuniversitasan yang di dalamnya terdapat pengenalan
Lembaga Kemahasiswaan (LK). Sedangkan, materi kebangsaan tak didapat Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) pada hari yang sama, Rabu (24/8).
Padahal, pengenalan kampus bisa didapat
melalui materi yang diberikan. Lagipula, materi tersebut sudah tertera jelas
dalam tata tertib pelaksanaan OPAK nomor 07/TAP/SEMA-U/VIII/2016 sebagai materi
OPAK 2016.
Tentu, ketiadaan materi ini menimbulkan kekecewaan
mahasiswa baru (maba), sebut saja Muhammad Riski Firmansyah. Mahasiswa Muamalat
FSH ini mengatakan, seharusnya bisa mengenal lebih jauh lingkungan kampus yang ia pilih. “Saya agak
kecewa, harusnya bisa dikenalkan sarana prasarana dan UKM-UKM UIN Jakarta,”
tutur Riski.
Kekecewaan pun turut dirasakan Nur Indah Pertiwi.
Menurutnya, OPAK adalah ajang perkenalan kampus dan isinya. “Anak UIN kok
enggak kenal organisasi kampusnya sendiri?,” kata mahasiswi Ilmu Quran dan
Tafsir Fakultas Ushuluddin (FU) ini.
Sementara, mahasiswa Manajemen Dakwah Ainun
Nasihin menyayangkan tidak adanya materi kebangsaan di Fidikom. “Sayang sekali,
sebenarnya itu kan kegiatan yang termasuk materi, tapi kita tidak dapat.”
ujarnya. Bahkan, salah satu mahasiswi Ekonomi Syariah FEB Ninda Aulia
Faradhilla mengaku tidak tahu sama sekali adanya materi kebangsaan.
Terkait ditiadakannya salah satu materi, Ketua
Panitia Pelaksana OPAK Zaenal Arifin berdalih, bukan ditiadakan, tapi diganti
dengan materi kebangsaan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). “UIN tidak
memiliki tempat yang luas untuk menampung semua maba saat Menpora memberikan
materi kebangsaan, maka beberapa fakultas terpaksa tak menerima materi tersebut
karena harus berada di tempat berbeda,” ujar Zaenal, Kamis (25/8).
Zaenal menjelaskan, beberapa materi yang hilang
karena pergeseran jadwal. “Kedatangan Menpora yang diperkirakan pukul 09.15 WIB
tapi baru tiba sekitar pukul 15.30 WIB” tuturnya.
Sedangkan, Ketua Pelaksana OPAK Muhammad Arafat
pun hingga saat ini masih sulit ditemui dan menjelaskan perihal materi
tersebut. Sama halnya dengan Ketua Pelaksana OPAK, Koordinator Divisi Acara OPAK Ahmad Khotib pun
hingga berita ini diterbitkan enggan memberikan penjelasan saat dimintai
keterangan.
FFA dan NPR