Provinsi
Kepulauan Riau merupakan provinsi yang kaya akan pulau-pulau, terdapat sekitar 2408 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau tersebut
memiliki pasir putih dan air jernih. Sayang, masyarakat di pesisir
Kepulauan Riau belum begitu sadar akan potensi yang dimiliki, sehingga mereka mayoritas memilih
menjadi nelayan daripada mengelola pantai untuk dijadikan tempat wisata.
Selain itu,
Kepulauan Riau juga berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Jadi, bukan tak mungkin terjadinya perselisihan
tapal batas dan penyerobotan hak pulau terutama pulau-pulau tak berpenghuni
yang berada di posisi terdepan Indonesia.
Oleh karena itu,
pada tahun 2016 Kementerian Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mengadakan
Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan
(KKNK)
2016 dengan tema
Pengembangan Ekowisata Bahari Pulau
Terdepan, Tertinggal, dan Terisolir Provinsi Kepulauan Riau Berbasis Masyarakat
Sebagai Strategi Menjaga Kedaulatan NKRI.
KKNK 2016
merupakan angkatan ke-4 yang diikuti oleh satu universitas dari Malaysia dan 41 universitas dari berbagai provinsi di
Indonesia, salah satunya Universitas Islam Negeri (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, UIN
Jakarta mengirim 20 mahasiswa dari 671 peserta KKNK 2016. Sebelum mulai KKN KKN
di desa-desa yang ada di Kabupaten Bintan, Lingga, Batam, dan Karimun, peserta mendapat
pembekalan selama empat hari di Sunrise City Hotel, Tanjungpinang pada 21-25 Juli.
Selaku tuan
rumah KKNK 2016, Rektor UMRAH Syafsir Akhlus mengharapkan peserta KKNK mampu
mengembangkan ekowisata bahari di desa yang telah ditentukan. “Semoga dapat
membantu serta menyelesaikan permasalahan masyarakat yang ada,” katanya Jumat
(22/7).
Salah
satu Ketua Kelompok KKNK Desa Pengudang Kabupaten Bintan
Abdullah Hamsa mengatakan, tujuan pertama dari KKNK 2016 meningkatkan pemahaman
dan kepedulian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam
melakukan pengembangan ekowisata bahari di Kepulauan Riau. Kedua, memperkokoh
rasa kebangasaan dan menjadi ajang pererat antara mahasiswa dari berbagai
perguruan tinggi di Indonesia. “Ketiga, mengenalkan
potensi ekowisata bahari di Provinsi Kepulauan Riau,” ujar Abdullah, Senin
(1/8).
Kepala Desa
Pengudang, Kamali La Bosa serta masyarakat menyambut baik datangnya peserta
KKNK 2016 di Desa Pengudang dalam pemaparan program kerja KKNK 2016 Desa
Pengudang. Ia
pun mendukung sepenuhnya
pengembangan ekowisata bahari di Pengudang Kabupaten Bintan. “Ini kali pertama
peserta KKN berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, semoga tak sia-sia,” pungkasnya.
Ika Puspitasari