Keterlambatan pembagian baju toga wisuda untuk pertama kalinya
terjadi pada calon wisudawan ke - 101 Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dijadwalkan dalam kalender wisuda, toga dibagikan pada
hari Senin (15/8). Namun dalam kenyataannya toga baru bisa dibagikan pada hari
Jumat (19/8) pukul 18.30 WIB untuk gelombang pertama dan pukul 19.30 WIB untuk
gelombang kedua.
Fadhil Arrosyad, wisudawan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengeluhkan tentang keterlambatan toga
yang dibagikan. Ia terpaksa harus bolak-balik dari Bogor ke Ciputa t hanya untuk menunggu kepastian waktu
pembagian toga. “Hari Kamis tanggal 18 saya ke Ciputat untuk gladi bersih,
tanggal 19 harus balik lagi ke Ciputat buat ambil toga. Itu pun dapatnya malam
bukan siang padahal besoknya udah hari wisuda,” jelasnya, Sabtu (20/8).
Selain Fadhil, Siti Nurhayah
Dahliana, wisudawan Fakultas Ushuluddin (FU) juga mengeluhkan keterlambatan
ini. Menurutnya, keterlambatan pembagian toga atas faktor ketidak seriusan
panitia wisuda dalam menjalankan kepanitiaannya. “Wisuda kan udah terjadwal di
kalender akademik, dan ini momen penting bagi semua mahasiswa karena hanya
sekali seumur hidup. Seharusnya dari pihak kampus memaksimalkan acara penting
ini,” ujarnya, Sabtu (20/8).
Siti juga mengatakan banyak
kerugian yang didapat mahasiswa karena keterlambatan pembagian toga.
Menurutnya, calon wisudawan yang seharusnya sudah bisa beristirahat
mempersiapkan acara besar mereka harus mengorbankan waktu mereka guna menunggu
pembagian toga. “Kami cukup kecewa atas hal ini, terlebih teman saya yang sudah
mempunyai anak dia harus meninggalkan anaknya ke Ciputat hanya untuk menunggu
datangnya toga,” katanya ketika ditemui di depan Auditorium Harun Nasution.
Dekan Fakultas Sains dan Tekologi
(FST), Agus Salim mengatakan, calon wisudawan FST menunggu pembagian toga dari
pagi hingga malam hari. Sementara pihak fakultas baru mendapatkan toga
dari panitia wisuda pusat pada pukul
18.30 WIB. “Saya beserta jajaran saya dan dibantu oleh DEMA FST menemani mereka
sampai mereka selesai dibagikan toganya, kami juga memberi makan tidak lepas
tangan begitu saja,” ujarnya, Sabtu (20/8).
Kepala Bagian Umum, Suhendro
menyatakan, keterlambatan pembagian toga disebabkan karena pihak yang
dipercayai membuat toga terkena penipuan oleh pihak penjahitnya. Sehingga pada
tanggal 11 Agustus toga sebanyak 1008 yang harusnya sudah diantarkan, baru jadi
sekitar 480 toga. “Kami tidak mau tau apa alasan dari mereka karena itu
tanggungjawab mereka, kami selaku konsumen hanya kecewa karena pekerjaan mereka
yang tidak tepat waktu,” katanya, Minggu (21/8).
Hendro pun menyayangkan karena ini
kali pertama pihak universitas menggunakan jasa pembuat toga yang sekarang.
Sebelumnya pihak universitas menggunakan satu jasa yang sudah menjadi langganan
unversitas. Namun pada tahun ini atas persetujuan panitia komitmen wisuda,
pembuatan toga tidak hanya memakai satu jasa saja. “Untuk ke depannya, kami
tidak akan menggunakan jasa mereka lagi, dan cukuplah kejadian ini menjadi
koreksian untuk kami,” harapnya, Minggu (21/8).
DSM
DSM