Belajar tak selamanya harus di dalam kelas. Sambil nongkrong dan
minum kopi pun bisa jadi ajang tukar
pikiran dan wawasan.
Sudah
menjadi aktivitas wajib bagi banyak mahasiswaUniversitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakartauntuk nongkrong sambil minum kopi di Ruang
Terbuka Hijau (RTH), dan di sekitaran Student Center (SC). Bukan hanya nongkrong,
mahasiswa-mahasiswa tersebut biasanya berkumpul membentuk setengah lingkaran sambil
berdiskusi ringan ataupun menunggu jam kuliah selanjutnya.
Kondisi
tersebut dirasakan salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), Muhammad Fajri Nova Riezky. Iamengungkapkan, tradisi nongkrong
sambil minum kopi memang menjadi kegiatan yang menyenangkan di sela-sela waktu
istirahat kuliah.Selain nongkrong, berkumpul dengan teman jugamenjadi
ajang tukar pikiran dan wawasan.
Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Agama Islam semester 4 ini juga menambahkan, dia dan teman-temannya
biasa memilih tempat minum kopi di sekitaran RTH. Hal itu ia pilihagar bisa
mengopi sambil merokok. “Kalau ngopi di RTH bisa sambil merokok. Jadi
kami tidak kena marah dan bisa menghormati
peraturan di Fakultas juga,” paparnya,
Rabu (4/5).
Akan
tetapi, Fajri menyayangkan penutupanKoperasi FITK yang menyebabkan mereka harus
berjalan lebih jauhsaat membeli kopi dan jajanan lainnya. Selain itu, ia pun
mengeluhkan pembelian kopi di Koperasi Mahasiswa yang ramai dan rumitlantaran
harusmembeli kupon terlebih dahulu.
Sama
halnya dengan Fajri, mahasiswa Jurusan Sejarah
Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora,Muhammad Zalfa kerap nongkrong
di pelantaran gedung SC. Iamengungkapkan, dirinya memang hobi nongkrongsambil
ditemani segelas kopi hangat. Bagi mahasiswa semester 4 ini, dengan nongkrong
ia bisa melahirkan banyak pemikran baru dan solusi-solusi masalah seputar
perkuliahan.
Zalfa
sapaan akrabnya, menuturkan dirinya dulu lebih sering nongkrong
disekitar lobi fakultasnya. Namun, sejak adanya larangan merokok di fakultas,ia
lebih memilih untuk nongkrong di sekitaran SC. “Banyak enaknya ngopi
di pelantaran SC. Gue bisangopi sekaligus mendapatkan sinyalwifi
yang lebih kencang daripada di fakultas
dan tentunya bisa sambil merokok,” jelasnya Rabu (4/5).
LainZalfa
lain pula Rizki Haman, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum ini lebih banyak
menghabiskan secangkir kopinya di RTH belakang FSH. Menurutnya meminum kopi di
RTH menjadi kesenangan tersendiri. “Apalagi kalau lagi nunggu jam kuliah
selanjutnya paling enak duduk sambil minum kopi untuk beristirahat,” katanya
Rabu (4/6).
Mahasiswa
Jurusan Ilmu Hukum semester 2 ini juga
mengungkapkan, dirinya sedikit miris
karena banyak gelas-gelas sisa kopi tidak langsung dibuang ketempat sampah.
“Padahal RTH kan enak kalau bersih. Di sini malah banyak gelas kopi yang
tidak dibereskan dan membuat kotor RTH,” keluhnya.
Meski
ada beberapa mahasiswa yang gemar mengopi di lingkungan RTH dan sekitaran SC,
tetapi masih sedikit mahasiswa yang sadar untuk membereskan sampahnya. Hal
tersebut menyebabkan banyak gelas dan tumpuhan kopi yang tidak dibiarkan begitu
saja.
salah
seorang Petugas Kebersihan di area SC, Mutia Sari Dewi menceritakan, dirinya
harus membersihkan sampah di tiap sudut tempat nongkrong pada sore hari.Beberapa
kali juga ia harus mengelap tumpahan kopi-kopi di lantai SC. “Seharusnya
mahasiswa bisa tangungjawab kalau abis makan ataupun minum kopi,” ujarnya,
Selasa (3/5).
Menyikapi
mahasiwa nongkrong sambil meminum kopi di RTH dan sekitaran SC yang berada di area UIN
Jakarta, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Yusron Razak menjelaskan hal itu terjadi karena
keterbatasan ruang berdiskusi dan tempat
beristirahat bagi mahasiswa setelah selesai kuliah atau menunggu jam kuliah
selanjutnya.
Yusron
menambahkan, untuk penggunaaan RTH, SC dan tempat umum di area kampus lainnya sebagai tempat nongkrong
mahasiswa dapat dimaklumi sejauh tidak merusak lingkungan dan dapat memelihara
ketertiban dan kebersihan. “Kalau perlu dibentuk tim khusus dari mahasiswa sebagai
volunteer ketertiban kampus dan lingkungan,” jelasnya, Jumat (6/5).
Lia Esdwi Yani