Judul Buku : Pulau Run
Penulis : Giles Milton
Penerbit : Alvabet
Tahun Terbit : 2015
Tebal Halaman : 495 halaman
Siapa sangka satu
pulau di Nusantara bernama Run pernah ditukar. Pulau Run, sebuah pulau kecil
bertempat di Kepulauan Banda. Letaknya yang berada di daerah beriklim tropis
membuat tanaman rempah-rempah tumbuh dengan subur, salah satu jenis
rempah-rempah adalah tanaman pala.
Pala merupakan
jenis rempah yang memiliki khasiat untuk pengobatan. Pohon pala tumbuh tinggi
menjulang dihiasi bunga yang mekar menyerupai lonceng, dengan buah yang
bergelantung bulat dengan daging yang tebal.
Saat itu,
Portugis menjadi negara pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Kepulauan
Banda. Namun, mereka tidak bertahan lama dan memutuskan untuk kembali setelah
mendapat serangan dari penduduk setempat.
Pada 1616,
Nathaniel Courthope dari bangsa Eropa ditunjuk sebagai kapten guna melakukan perjalanan
menuju pulau Run. Pulau Run merupakan satu-satunya pulau yang berada di luar
kekusaan Belanda. Pada masanya, Courthtope berhasil menjalin hubungan baik
dengan penduduk pribumi. Mereka pun bekerjasama untuk melawan kekuasaan
Belanda.
Penduduk pribumi
yang sangat percaya lalu memberi imbalan dengan menyerahkan pulau Run kepada
kerajaan Inggris untuk selamanya. Selain itu penduduk pribumi juga menyatakan
bahwa pala dan bunga lawang hanya mereka jual kepada bangsa Inggris.
Selama empat
tahun Courthtope menjadi pemimpin di pulau Run. Selama masa kepemimpinannya ia
berhasil menyejahterahkan penduduk pribumi. Mereka tidak lagi kesulitan
mendapatkan sumber makanan dan air untuk mencukupi kebutuhannya.
Tiba-tiba
Courthtope mendengar kabar mengenai penduduk Banda Besar melakukan perlawanan
terhadap Belanda. Ia pun berkunjung ke Banda Besar untuk memberi dukungan
kepada warga pribumi. Akan tetapi, di tengah perjalanan terjadi peperangan
antara Courthtope dengan Belanda yang mengakibatkan kematian Courthtope.
Setelah kematian
Courthtope seluruh pulau di kepulauan Banda akhirnya dikuasai oleh Belanda,
termasuk pulau Run. Ketidakmampuan penduduk pribumi dalam menguatkan pertahanan
membuat Run jatuh ke tangan Belanda.
Tak lama
terjadilah penyerahan kembali pulau Run ke tangan Inggris. Perundingan itu
menghasilkan perjanjian yang berisi Pulau Run jatuh ke tangan Belanda,
sedangkan Inggris berhak atas Manhattan.
Manhattan
menjadi pusat perdagangan kecil yang semakin berkembang dalam sejarah. Sekarang
ini pulau itu menjadi sebuah kota terbesar di Amerika Utara yang bernama New
York. Sedangkan Pulau Run lebih dikenal dengan sebutan Maluku.
Buku ini
menceritakan kisah petualangan bangsa
Eropa untuk menguasai rempah-rempah yang melimpah di pulau kecil yang
terabaikan oleh Bangsa Indonesia. Dilengkapi ilustrasi gambar yang menceritakan
kisah sejarah ini, membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isi cerita.
AZ