Reklamasi
atau pembuatan daratan barudi Muara Angke mendapat penolakan dari nelayan
sekitar dan para aktivis lingkungan.Nelayan mengalami kerugian akan adanya reklamasi
tersebut lantaran reklamasi membuat ikan-ikan pergi dan mengakibatkan
pendapatan para nelayan menurun.
Keadaan
inilah yang membuat aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas
Mahasiswa UIN Tolak Reklamasi bekerja sama dengan Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi
Teluk Benoa Simpul Jakarta (Jakarta ForBali) mengadakan acara diskusi dan
pemutaran film Rayuan Pulau Palsu milik
Watch Doc, Rabu (25/5) di Lobi Fakultas Ushuluddin.
Sebelumnya,
Selasa (24/5) telah dilaksanakan pemutaran dan diskusi film Kala Benoa disalah
satu ruang sekretariat di Gedung Student Center (SC). Salah satu anggota Aliansi Solidaritas
Mahasiswa UIN Tolak Reklamasi Faisal mengatakan, acara ini bertujuan menyadarkan mahasiswa terhadap isu-isu dan kebijakan pemerintah supaya lebih
peduli terhadap Indonesia.
Film
Rayuan Pulau Palsu (RPP) mengambil latar belakang di Muara Angke, pesisir Teluk
Jakarta. Produser film RPP Randi Hernando mengatakan, film tersebut digarap
oleh empat orang kru, selama dua bulan setengah. Ide film tersebut, lanjutnya,
berasal dari ekspedisi dan kegelisahan
melihat reklamasi di Indonesia yang begitu masif. Tidak hanya di Jakarta, di
daerah lain seperti Mamuju, Manado, Lombok, dan Teluk Makassar juga terjadi rencana
reklamasi.
Ia melanjutkan, Jakarta terpilih sebagai
latar belakang film karena merupakan ibukota negara, sehingga dapat dijadikan
barometer bagi daerah lain untuk melakukan reklamasi juga. Melalui film
tersebut, ia berharap, masyarakat sadar akan bahaya reklamasi.
Fotografer RPP Ikang Fawzi
mengatakan, dalam proses peliputan film tersebut, ia mendapatkan banyak
pelajaran hidup seperti pentingnya bersyukur akan hidup yang diberi Tuhan, juga
dapat mengenal orang-orang baru.
Anggota Gerakan Bali Tolak
Reklamasi, I Ketut Putrayasa sangat antusias dalam menyaksikan film tersebut.
Ia mengucapkan, lewat film tersebut semoga masyarakat dapat terguggah menolak
reklamasi. “Filmnya bagus, saya sangat mengapresiasi karena di tempat saya Bali
juga terjadi rencana reklamasi,” ungkapnya, Rabu (25/5).
MU