Sebagai
salah satu sumber rujukan mahasiswa dalam mencari ilmu pengetahuan dan menyelesaikan
tugas perkuliahan, Pusat Perpustakaan (PP) Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta menyediakan beragam jenis buku bacaan, mulai dari
pendidikan, biografi, sejarah, hingga novel yang dapat mudah diakses mahasiswa.
Namun, alih-alih memudahkan mahasiswa, nyatanya beberapa koleksi buku tak
sesuai dengan katalog yang tersedia.
Seperti
yang dialami mahasiswa semester delapan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Nur Rahman mengatakan, sejak awal
perkuliahan ia kerap kali mengunjungi PP
untuk mencari buku referensi. Sayang,sering kali buku yang ia cari tak ada
di rak buku. Padahal, dalam katalog komputer tertera bahwa buku tersebut
tersedia. “Di komputer itu ada, pas dicari di rak buku gak ada,”
keluhnya, Senin (10/5).
Sama
halnya Nur Rahman, mahasiswi Dirasat Islamiyah Uswatun Hasanah memaparkan, biasanya
seusai melihat daftar buku dalam katalog komputer, ia langsung mendatangi rak
buku, namun nyatanya tidak jarang ia tidak menemukan buku yang dibutuhkan. Bukan
hanya itu, banyak pula buku yang sampulnya telah usang dan tulisannya luntur. “Harusnya
buku itu dicek satu-satu, jangan cuma dirapiin. Lebih teliti lagi lah,”
ujar mahasiswi semester empat ini, Senin (10/5).
Menanggapi demikian, petugas sirkulasi PP, Hartono mengakui, ketidaksesuaian antara katalog komputer dengan rak buku sudah biasa terjadi. Menurutnya itu dikarenakan buku yang dicari sedang digunakan pengunjung lain dan belum dirapikan kembali oleh petugas PP. Sedangkan untuk merapikan buku, lanjut ia, hanya dilakukan sekali dalam sehari tiap pagi sebelum PP buka.
Menanggapi demikian, petugas sirkulasi PP, Hartono mengakui, ketidaksesuaian antara katalog komputer dengan rak buku sudah biasa terjadi. Menurutnya itu dikarenakan buku yang dicari sedang digunakan pengunjung lain dan belum dirapikan kembali oleh petugas PP. Sedangkan untuk merapikan buku, lanjut ia, hanya dilakukan sekali dalam sehari tiap pagi sebelum PP buka.
Di sisi lain, PP pun tidak memiliki pegawai yang bertugas khusus merapikan
buku secara berkala. Oleh sebab itu, baik petugas dari bagian sirkulasi, referensi,
pengadaan, dan pemeliharaan telah dibuatkan jadwal untuk merapikan buku. “Jadi kalau
pagi itu kita ngerapiin buku bareng-bareng,” ungkap Hartono, Senin (10/5).
Ketika
ditemui di ruang kerjanya, Pimpinan PP UIN Jakarta Amrullah Hasbana menyadari keterbatasan
ruang di PP membuat beberapa koleksi buku tak dapat ditampilkan. Terlebih, beberapa koleksi buku yang sedang dalam perbaikan mengharuskan buku
dikeluarkan dari rak. Akan tetapi, kata ia, data dalam katalog komputer tetap
sama dan belum juga diperbarui.
Ihwal
tak adanya petugas khusus yang merapikan buku secara berkala, ia menjelaskan, PP hanya mengikuti kebijakan kampus. Meskipun begitu, tiap tahunnya ia selalu
mengajukan penambahan petugas ke Bagian Kepegawaian UIN Jakarta. “Sudah
diajukan, namun kita terbatas dengan aturan kepegawaian,” terangnya. Senin (10/5).
Kini,
tambah Amrullah, PP menggunakan sistem open access, yakni semua orang
bisa mengakses buku secara lansung. Penggunaan sistem tersebut mestinya
membutuhkan petugas khusus untuk merapikan buku secara berkala. Ia pun
berharap, agar pihak kampus dapat segera memenuhi permintaannya untuk menambah petugas
di PP.
HK