Aksi demontrasi yang
dilakukan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta selama dua hari sejak kemarin berlangsung ricuh. Terjadi
baku hantam antara para demonstran mdan dan Satuan Pengaman (Satpam). Aksi saling pukul
pun mewarnai demo dengan tema “Tolak Komersialisasi dan Wujudkan Demokrasi
Kampus” ini, Selasa (17/5) dan Rabu (18/5). Sedikitnya tiga orang terluka ringan
akibat bentrokan pada Selasa lalu.
Salah satu Mahasiswa Ilmu
Perpustakaan FAH bercerita, sekitar pukul 11.30 WIB para demonstran mulai
berkumpul di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). kemudian mereka melakukan aksi
dengan mendatangi Fakultas Ushuluddin (FU) dan Fakultas dakwah dan Ilmu
Komunikasi (Fidikom). Setelah
itu, mereka langsung bergerak ke Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dan Fakultas
Syariah dan Hukum (FSH). kemudian massa melanjutkan perjalanan dan berkumpul di
depan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dengan memblokir jalan.
Akibatnya, jalan menjadi macet dan sempat terjadi ketegangan antara Satuan
Pengamanan (Satpam) pukul 13.29 WIB.
Setelah
melakukan aksi di FU dan Fidikom, mereka langsung bergerak ke Fakultas Adab dan
Humaniora (FAH) dan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Setelah melakukan aksi
dan mengajak mahasiswa lain untuk ikut, kemudian massa melanjutkan perjalanan
dan berkumpul di depan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dengan
memblokir jalan. Akibatnya, jalan menjadi macet dan sempat terjadi ketegangan
antara Satuan Pengamanan (Satpam) pukul 13.29 WIB.
Pada pukul 12.00 WIB ,massa
aksi tiba di depan Bank Mandiri dan segera berorasi membacakan tuntutan mereka.
Terdapat delapan poin yang menjadi tuntutan demonstran, di antaranya
tranparansi anggaran, tingkatkan fasilitas kampus, fungsikan kembali Ruang
Terbuka Hijau (RTH), dan tolak GB Parking, tolak komersialisasi kampus. Tak
lama, berorasi para demonstran memblokir jalan agar para mahasiswa yang ingin
pulang ikut bergabung.”Mereka sempat menghalangi para motor yang mau keluar,”
ujar Jalil, Rabu (17/5).
Sekitar pukul 12.20 WIB, Setelah
kurang-lebih tiga puluh menit melakukan aksi di jalan depan FITK, massa
selanjutnya bergerak ke depan rektorat. Namun sebelum mereka sampai ke depan
rektorat, Satpam meminta massa untuk hanya melakukan aksi sampai ke depan
laboratorium FITK saja. Karena merasa dibatasi geraknya, massa dan anggota
satpam yang emosi sempat terjadi ketegangan serius pukul 14.11 WIB, namun bisa
reda kembali setelah perwakilan dari
rektorat, Wakil rektor Bidang Kemahasiswaan, Yusron Razak datang menemui
demonstran.
Menanggapi
tuntutan demonstran, Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan Yusron Razak
turun menemui massa pukul 14.40 WIB. Yusron memberikan keterangan “Semua tuntutan
saudara-saudara telah kita penuhi,” katanya. Yusron lebih lanjut kemudian
merincikan apa saja tuntutan yang telah dipenuhi. Salah satu poinnya ia
mengatakan bahwa Pintu Kecil masih dibuka sesuai intruksi rektor.
Menanggapi
masalah GB Parking ini, Yusron mengklaim, sebelum masuknya GB Parking ke
UIN Jakarta, tata parkir di UIN Jakarta tidak teratur. “Kita undang GB Parking
untuk mengatasi perparkiran ini, sehingga bisa baik dan nyaman,” katanya, Rabu (18/5).
Sebagai Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas
(DEMA-U) UIN Jakarta Ahmad Al Darda mengatakan, massa
tidak puas dengan hasil audiensi yang dilakukan dengan pihak rektorat Selasa lalu. Ia menambahkan, massa yang melakukan aksi ini meminta
rektor untuk turun langsung memberikan keterangan. “Mereka belum puas karena belum bertemu pak rektor,” pungkasnya.
MFSS dan Z