Sistem
baru yang diterapkan oleh Gerbang Berkah (GB) Parkir Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta belum memperlihatkan perkembangan dari segi
keamanan. Beberapa kasus kehilangan seperti helm masih terjadi di lahan parkir.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Umum (Kabag), Suhendro. “Kemarin ada
laporan kehilangan helm dari security.
Tapi secara data tertulis, belum ada.” Tuturnya, Rabu (20/4)
Suhendro
telah merencanakan penanggulangan kasus kehilangan di lahan parkir. Salah
satunya rencananya adalah pendataan kasus kehilangan di parkiran yang dikemas dalam bentuk berita acara. Selanjutnya laporan tersebut akan menjadi
kajian untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa yang sama.
Selain
itu dia juga mengusulkan adanya tempat penitipan helm di UIN Jakarta. Hal
ini dikarenakan tingginya
pengendara motor yang memakai
helm. “Situasinya helm kan banyak, dan lagi idealnya parkiran memang harus punya
tempat penitipan helm,” katanya, Rabu (20/4).
Senada
dengan Suhendro, Kepala Satuan Pengaman (satpam) UIN Jakarta, Satori menyatakan,
untuk mengantisipasi kehilangan helm harus ada tempat penitipan helm. “Mencegah
kehilangan helm dengan lahan parkir seluas ini memang sulit, kecuali diadakan
tempat penitipan,” katanya, Rabu (20/4).
Satori
menambahkan sistem keamanan parkir UIN Jakarta masih menggunakan patroli dua
orang secara bergantian. Pengawasan dimulai dari gerbang masuk hingga gerbang
keluar. “Lagi pula di setiap gedung ada petugas yang mengawasi,” ujarnya.
Area
parkir UIN Jakarta yang terpisah antara
satu tempat dengan lainnya menjadi kendala untuk memantau keamanan. “Beda
dengan waktu saya studi banding di Jogja. Tempat parkirnya di satu tempat, jadi
gampang untuk mengawasi,” tandasnya.
Aisyah Nursyamsi
Aisyah Nursyamsi