
Kebakaran melanda pemukiman padat
penduduk di Jalan Mawar, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (28/03). Sekitar 35
rumah warga habis dilalap si jago merah.
Salah satu warga, Sukirno
mengungkapkan penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik. Menurutnya api
cepat menyebar karena sebagian besar rumah penduduk terbuat dari Kayu. Selain
itu, banyak juga sampah plastik yang mudah terbakar. “Karena bahan bangunannya
kebanyakan kayu sama kardus, makanya api cepat membesar,” katanya.
Saat kejadian Sukirno mengaku
sedang beristirahat dengan keluarganya. “Waktu itu lagi nonton TV, tiba-tiba
banyak yang teriak kebakaran-kebakaran gitu. Saya sama warga lain coba membantu
sebisanya,” tuturnya, Senin (28/03).
Di samping itu, salah satu warga
yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi kebakaran, Risti mengaku baru tahu ada
kebakaran setelah ada orang yang menggedor pintu rumahnya. Ia memang mengaku mendengar
ledakan, namun ia kira itu suara petasan biasa.
Risti mengatakan bahwa musim
kemarau kemarin sempat terjadi kebakaran juga di lokasi yang sama namun
berhasil dipadamkan warga. Saat kebakaran, Ia mengaku panik karena lokasi
kebakaran berada di belakang rumahnya. “Hampir jantungan, saya sudah pasrah
pokoknya waktu itu, untung aja
petugas pemadam cepet datang. kalau tidak, saya gak tau mas kayak gimana,”
ungkapnya.
Petugas pemadam kebakaran, Makmur
mengatakan ada sekitar sebelas mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk
memadamkan api. Ia juga menjelaskan bahwa kebakaran mulai sekitar pukul 08.30
malam. “Pemadam kebakaran dari BSD (Bumi Serpong Damai), Pamulang, dan Bintaro
dikerahkan untuk memadamkan kebakaran, api berhasil dijinakkan sekitar 30
menit,” ungkapnya.
Selain itu, Makmur juga menjelaskan
bahwa pemukiman yang ada di sekitar kebakaran sengaja dirubuhkan untuk
menghindari penyebaran api.
Di tempat kejadian juga terlihat
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang
sering mengajar anak-anak di sana. Ketika ditanya, Dessy Anggraeni Faoziah, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi (Fidikom) mengaku mendapatkan info dari grup whatsapp bahwa terjadi kebakaran di tempatnya mengajar. “Saat saya
mendengar kabar, saya langsung kesini dari Masjid Fatullah,” tuturnya sambil
menangis.
Yayang Zulkarnaen