![]() |
Dok. Pribadi |
Nama lengkap :
Nanang Anwaruddin
Nama Panggilan :
Nanang
Asal :
Indramayu
Alamat : Jl. Pantura
Cirebon-arjawinangun Desa Pegagan kec.Palimanan kab. Cirebon
Tempat tanggal lahir :
Indramayu, 2 maret 1984
Ketiadaan biaya sempat membuatnya harus menunggu selama tiga
tahun untuk lulus. Jalan itu membawanya menemukan teori baru.
Bagi sebagian orang ilmu fisika terlihat rumit dan sukar
dipahami. Namun tidak bagi Nanang Anwaruddin. Ilmu fisika baginya begitu
mengasyikan, menyenangkan, sekaligus menantang untuk dipelajari. Kesungguhan Nanang
menekuni bidang fisika terbukti menjelang akhir masa studinya sebagai mahasiswa
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 2006. Ia berhasil menemukan teori gaya persamaan
magnet umum yang ia beri nama teori stenomat, singkatan dari stenografi
matematika.
Teori stenomat yang Nanang
kembangkan merupakan perpaduan dari empat gaya magnet ke dalam satu persamaan
umum. Keempat jenis gaya magnet tersebut yakni gaya tarik atau tolak magnet,
gaya magnet antara magnet, gaya magnet dengan kawat berarus listrik, dan gaya
pelayangan magnet pada magnet dan benda superkonduktor.
Nanang bercerita, pengembangan teori gaya persamaan
magnet ini dimulainya kala masih duduk
di semester 8 Jurusan Fisika
FST UIN Jakarta. Saat
itu ia telah menylesaikan skripsi. Namun, keinginan Nanang untuk lulus tepat
waktu terganjal masalah biaya. Sembari menuggu kelulusan, selama tiga tahun Nanang
kian intens mengembangkan teori gaya magnet. “Coba kalau waktu itu saya lulus tepat waktu, mungkin belum tentu saya
punya semangat lebih untuk mewujudkan stenomat,” ujar pria berdarah Cirebon
ini, Jumat, (13/11).
Selama proses penelitian teori gaya magnet, biaya kembali menjadi
batu sandung utama Nanang. Belum lagi tidak memadainya perangkat penelitian di kampus,
seperti sulit mendapatkan superkonduktor yang menjadi kendala lain dalam
pengembangan teori gaya magnet. Pernah suatu waktu ia ingin mendapat bantuan
dari program Riset Unggulan Terpadu (RUT) dan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) namun gagal.
Keadaan tersebut tak membuat Nanang patah arang. Teringat mendiang
ayahanda, membuatnya semakin giat menyelesaikan penelitian teori gaya magnet
ini. Tiga tahun berselang, usaha gigih Nanang akhirnya menuai hasil posistif.
Dibantu dengan bimbingan ahli fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
BPPT, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Universitas Indonesia (UI), ia
berhasil menemukan stenomat.
Berkat usahanya, kini Nanang telah mendirikan Stenomat
Faundation, sebuah lembaga yang bergerak dalam bisnis media pendidikan. Tak hanya itu, Nanang juga telah
membentuk badan usaha mandiri bernama PT. Samantera; perusahaan yang bergerak
dalam bidang distribusi komoditi riil, terutama kacang kedelai (soybean) dan
kacang herang (mungbean).
Pada 2013, ia sempat memaparkan teorinya tentang gaya magnet
sertai aplikasi kereta cepat maglev di hadapan delegasi dari Jepang dan
Australia. Kini, stenomatnya sudah mendapat pengakuan HAK CIPTA dari Direktorat Jendral (Dirjen) Hak
Kekayaan Intelekrual (HAKI). Nanang pun telah bekerjasama dengan PT. Citra
Edukasi Lestari dalam pengembangan bisnis pendidikan. “Moga saja stenomat dapat diterima masyarakat serta mampu memberi
manfaat bagi dunia pendidikan Indonesia,” harapnya.
Selain stenomat, beberapa karya baru dalam bidang fisika telah
berhasil Nanang kembangkan. Antara lain teori gaya magnet, teori dan
analisa rekayasa pembuatan permanent magnetic levitation, prototype teknologi
mechanical magnetic propulsion, dan kayu sintetik wood polycomposite (WPC)
yang berasal dari limbah kertas dan plastik.
Nanang juga sempat melakukan
beberapa kerjasama bersama rekan dan institusi pemeritahan dengan merancang teknologi
kereta maglev, mesin mechanical evaporation, dan merancang arsitektur Masjid
Raya Az-Zumar Metland Cikarang.
Untuk teori gaya magnet, Nanang menggabungkan ketiga
persamaan gaya magnet yang terpisah dengan gaya magnetic levitation pada efek
meisner superkonduktor dalam bentuk persamaan umum gaya magnet. Sementara teori
dan analisa rekayasa pembuatan permanent magnetic levitation, merupakan analisa
teori dan teknis rekayasa material untuk menciptakan magnet permanen yang dapat
melayang tanpa energi.
Yasir Arafat