Koperasi
merupakan salah satu solusi untuk dapat mengembangkan perekonomian Indonesia. Tak
hanya itu, koperasi juga dapat membuka peluang untuk masyarakat yang ingin
berwirausaha.
Demikian yang
disampaikan Prakoso Budi Susetyo dalam seminar yang bertajuk Menghadapi Tantangan Global dengan Koperasi
Kewirausahaan Nasional di Aula
Student Center (SC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
kamis (8/10).
Ia bercerita, masyarakat
bersama-sama mengumpulkan modal untuk membentuk koperasi. Keuntungan yang
didapat akan dibagi sama rata. “Selain memberikan keuntungan, koperasi pun
memberikan manfaat,” ujar Deputi V bidang pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM). Kementrian koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kamis, (8/10).
Hal tersebut,
lanjutnya, dapat membawa ekonomi masyarakat lebih baik. Dengan mendapatkan
penghasilan tambahan dari penanaman investasi di koperasi, kebutuhan hidup
masyarakat dapat terpenuhi. “Koperasi juga dapat mengurangi angka kemiskinan di
Indonesia,” tambahnya.
Perekonomian
Indonesia dibangun berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pasal 33 ayat 1 Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 menjelaskan, perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha
bersama berdasarktan atas dan asas kekeluargaan. Menurutnya, anggota koperasi
patut bangga, karena bentuk usaha yang mereka lakukan sesuai dengan amanat konstitusi
negara.
Senada dengan Prakoso. Sekretaris Jendral Dewan Koperasi
Indonesia, Hanafiah Sulaiman menuturkan,
koperasi mahasiswa (kopma) adalah peluang bagi pemuda untuk belajar berwirausaha.
Selain memberikan pengalaman, kopma juga memberikan ilmu tentang kewirausahaan
untuk mahasiswa. Kopma juga merupakan kunci kesuksesan koperasi di Indonesia.
“Kopma memiliki potensi membangun perekonomian negeri,” ujarnya. Kamis
(8/10).
Sementara itu, Sekertaris acara, Siti Ma’rifatus Shalihah
mengatakan, tujuan diadakannya seminar agar mahasiswa lebih mengetahui seluk
beluk tentang kewirausahaan khususnya pada koperasi. “Semoga mahasiswa memiliki
semangat lebih dalam berwirausaha,” harapnya, kamis (8/10).
Menanggapi hal tersebut, Peserta seminar Debby Sahara
optimis ia dapat membuka usaha kelak.“Saya jadi lebih terpacu untuk dapat
berwirausaha,” tegas mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
tersebut. Kamis (8/10).
JA